ikrar langit berlian

Lain waktu, saya telah menulis Pandangan Asi Dalam Islam..Yup, sama seperti dakwah, mengedukasi orang-orang yang kita cintai, sahabat terkasih untuk memberikan asi pada buah hatinya, merupakan tujuan mulia. Terkadang, ada banyak pendapat dan sebagai orang yang menyampaikan, kita perlu beradaptasi. Makin banyak kita mudah beradaptasi makin banyak kita bisa berhubungan dengan orang. Ketika bertemu dengan komunitas pengajar dengan pendidikan Islami barangkali pendekatan agama lebih cocok, seperti judul saya sebelumnya. Tetapi jika kita berhubungan dengan orang yang ‘kacamata berpikirnya’ selalu kesehatan, mungkin tulisan ini berguna. Bukankah sebuah hadis mengatakan yang kurang lebih adalah gunakan bahasa kaummu untuk berdakwah. Begitu ditempatkan di suatu lingkungan, saya akan berusaha mengedukasi tanpa menggurui, pamer, atau menghakimi. Contoh menggurui adalah seakan-akan saya guru, saya lebih suka menjadikan mereka patner, tempat sharing…toh saya bukan konselor asi atau akt

Sms berbunyi, tanda pesan masuk. Jeng hari ini aku benar2 mau plg kerja spt biasa aku naruh asi di freser dan spt biasa nggeser2 posisi asi yang lbh dulu dtaruh dpn. Krn bnyk bunga es akhire aku pke pisau bwt nyongkel. Ga tahunya bocor mpe bawah freser. Ya udah akhire mau gamau beli yang baru deh. Soale msh ada 45 an botol asi jeng. Hiks. Bagi ibu menyusui, cadangan asip begitu berharga. Karena untuk memperoleh jumlah tertentu harus dicicil tiap hari untuk memompa. Asip sangat bergantung pada konsumsi listrik untuk kulkas/frezer. Tak ayal jika ada insiden listrik mati, membuat para ibu menyusui panik, karena bayangan akan kehilangan asip di depan mata. Maka yang harus dilakukan berdasarkan pengalaman adalah: Tenangkan pikiran, jangan panik. Kalau kasusnya temanku, dia langsung membeli kulkas 2 pintu yang baru..hehehhe..apalagi sekarang ada kulkas khusus asi Samsung yang ada fitur 9 Hours Cool Pack dan tapi kalau dirasa belum perlu, silakan baca tips

Facebook sebagai sarana komunikasi memungkinkan kita dipertemukan dengan kawan lama. Begitu juga dengan kisah temanku ini…Tiba-tiba salah satu temanku A berbagi tautan denganku..yang akhirnya menghubungkan dengan temanku S.A dan S keduanya teman smp dan sma, hanya aq pernah sekelas dengan A ketika smp sedangkan aku sama sekali belum pernah sekelas dengan S. Komunikasi pun terjalin, rupanya S mengajar sekolah Pelangi Kebangsaan dekat kantorku. Akhirnya setelah pertemuan yang awalnya tertunda karena aku lebih memilih menonton dengan teman-teman, akhirnya tertunaikan juga..hehehe.. Sepanjang perjalanan menuju sekolah itu, tempat kami bertemu, pikiranku memutar gulungan tentang wajah S. Aku hampir tak tahu bagaimana riwayat hidupnya..lepas saja setelah sma, terakhir dia dari kelas bahasa. Sudah itu saja. Karena kesamaan daerah membuatku berkeinginan untuk bertemu. Tak berapa lama, sampai juga aku di sekolahan yang aku tuju. Gedungnya masih baru, sekolah yang bersih. Kubera

“Mama Dede, sekarang ade sukanya berdiri, rembetan..udah bosen merangkak.” Kata si mbanya Ritza. “Beliin, gledekan aja, apa itu namanya?” tanyanya. “Baby walker, yang bulat kan?” jawabku memastikan. “Iya betul” , jawabnya. Percakapan dengan ART (asisten RT) membuatku kembali mengingat-ingat kembali tentang baby walker. Zaman dulu, aku juga dibelikan baby walker oleh orang tua. Tetapi lain dulu lain sekarang, perkembangan makin canggih, ilmu juga makin berkembang, penelitian terus berjalan. Dan ternyata, kami (aq dan papa) punya kesamaan visi yaitu untuk tidak membelikan dua barang   ( empeng dan baby walker )yang mungkin dahulu kita pernah gunakan ketika masih bayi. Kami menghindari karena ada dua pendapat yang berbeda (Pro dan Kontra). Seperti kita ketahui, jika ada yang subhat (meragukan) maka hindarilah. Kami memilih untuk menghindarinya/tidak membelinya. Selain itu, kami juga menunda mengenalkan gadget dan televisi . 1)     Empeng Pro : a.