Memperkenalkan Sikat Gigi Pada Anak
Claritza anakku kini berumur 14 bulan,
total giginya 6 buah. Gigi pertama tumbuh di usia 8 bulan ketika perjalanan ke
Surabaya, tumbuh di bawah dua buah. Kemudian di usia 11 bulan tumbuh 1 di atas,
dan tumbuh lagi, jadi total dua di atas. Di usia 12 bulan setelah dia genap
berusia 1 tahun dan sudah bisa jalan, tumbuh dua lagi di atas, mengapit
kanan-kiri.
Mungkin sebagai mama baru dan baru
mempunyai anak satu, ada pertanyaan berikut:
Mengapa perlu mengenalkan sikat gigi sedini
mungkin?
ASI
bisa menyebabkan asam di mulut menjadi tinggi. Oleh karena itu, tidak ada
salahnya orang tua membiasakan agar anak tak terbiasa merasakan asam di
mulutnya.
Ketika
anak mulai mengenal makanan padat dan semakin dewasa maka orang tua wajib
mengenalkan cara menyikat gigi. Anak tidak perlu dipaksa harus menyikat gigi
dengan benar cukup dengan orang tua memberi contoh.
Sebenarnya,
tidak hanya menyikat gigi yang dipentingkan tetapi membersihkan rongga mulut.
Pada
bayi yang belum punya gigi, bisa dengan menggunakan kain kasa yang dililitan di salah satu jari orang tuanya, celupkan ke
air hangat, lalu perlahan digunakan untuk menggosok di sela gusi dan dinding
mulut, juga lidahnya. Dengan begitu sisa ASI bisa dibersihkan dari mulut bayi. Selain
menggunakan kasa, bisa juga digunakan tisu khusus untuk membersihkan mulut bayi
yang banyak dijual di toko perlengkapan bayi. Ada pula sikat gigi bayi yang
terbuat dari semacam silikon dan cara menggunakannya dimasukkan ke jari orang
tuanya.
Mulut
dikatakan oleh sebagai gerbang di mana semua hal bisa masuk ke dalam tubuh.
Oleh karena itu, menjaga kebersihannya sangat penting dan sebaiknya harus
dibiasakan sejak lahir meski bayi belum punya gigi. Anak harus dibiasakan bersih
rongga mulut.
Saat
membersihkan mulut bayi, hendaknya dilakukan dari arah belakang bayi. Bayi
diletakkan di pangkuan. Posisikan seperti sedang menggosok gigi sendiri. Lakukan
dengan lembut dan hati-hati agar bayi tidak tersodok mulutnya sehingga
kesakitan. Kita agar tidak menunggu gigi bayi muncul terlebih dahulu untuk
menanamkan kebiasaan membersihkan gigi dan mulut. Jika sejak dini anak
dibiasakan memperhatikan kebersihan mulutnya, maka selanjutnya anak memiliki
kesadaran untuk menggosok gigi secara teratur.
Kapan anak mulai sikat gigi?
Gigi
pertama muncul di usia enam bulan. Namun, beberapa bayi telah tumbuh gigi di
usia yang lebih muda, bahkan ada pula yang sudah mempunyai gigi saat lahir. Itu
hanya variasi perkembangan saja.Yang perlu diperhatikan itu jika sudah berusia
1,5 tahun lebih belum tampak juga giginya. Coba dicek ke dokter gigi untuk
dilihat apakah ada benih giginya atau tidak.
Beberapa kejadian banyak ditemukan
orang tua terlambat dalam memperkenalkan sikat gigi sedini mungkin (Usia
setahun). Padahal usia 0-12 bulan adalah masa oral dimana semua barang ingin
dan suka dimasukan ke mulut. Saat itulah masa yang paling tepat dalam
memperkenalkan sikat gigi kepada anak.
Setelah googling, akhirnya ketemu Sikat
gigi O*** B stage one (dapat dipakai
sejak usia 4 bulan sampai 24 bulan) warna
biru kuning dihiasi gambar lucu. Namun, harganya lumayan tidak lucu heheheh.. Ujung
kepala sikatnya jauh lebih kecil disbanding sikat gigi orang dewasa. Meskipun
di usia 4 bulan gigi belum tumbuh, hanya tumbuh satu atau dua tetap saja harus
disikat pada semua bagian dengan pelan dan lembut.
Ketika
bayi berusia sekitar 12-24 bulan, gigi susu dan gigi geraham sudah semakin
banyak yang tumbuh. Di usia tersebut bayi juga sudah makan makanan padat
sehingga ada kemungkinan sisa makanan tertinggal di mulut dan gigi. Bila
dibiarkan, sisa makanan tersebut dapat menjadi sarang tumbuh suburnya bakteri
sehingga bisa membahayakan kesehatan gigi anak nantinya.
Jadi, menurut saya mulai sikat gigi ketika anak mulai tumbuh gigi dan tiap anak berbeda-beda.
Kapan
anak mulai diberikan pasta gigi?
Pasta gigi biasanya diperlukan
ketika usia setahun lebih, untuk
membantu memotivasi dalam menyikat gigi. Pada usia 0-12 bulan kebanyakan tidak perlu motivasi dengan pasta gigi, tanpa menggunakan pasta gigi langsung
mau dan suka. Kalau pun perlu menggunakan pasta gigi gunakan sedikit sekali,
oleskan sedikit / tipis pada bulu sikat gigi, hal ini hanya digunakan
sebagai penambah aroma saja. Walau memang tertulis AMAN bila tertelan, tetapi
pasta gigi tidak untuk dikonsumsi kan?
Kalau belum bisa meludah atau
berkumur, bisa dibantu dengan washlap basah agar mengurangi jumlah pasta yang
akan tertelan.
Bagaimana cara memilih sikat gigi?
Tips memilih sikat gigi untuk anak
Mengenalkan acara sikat gigi pada
anak sebaiknya dilakukan sedini mungkin.
a.
Pilihlah
sikat gigi secara benar.
b.
Bulu
sikat yang rata dan lembut.
c.
Pegangan
sikat lurus atau tidak rumit .
d.
Kepala
sikat berbentuk kecil sehingga bisa menjangkau sebelah dalam daerah pipi dalam.
e.
Bulu
sikat gigi yang sudah rusak, wajib segera diganti
Tips
menjaga kebersihan sikat gigi:
a. Bersihkan setiap kali selesai dipakai.
a. Bersihkan setiap kali selesai dipakai.
b. Simpan dengan cara digantung agar bulu sikatnya cepat
kering dengan penutup kepala agar tidak terkena bakteri
c.
Ganti sikat gigi bila bulu sikat sudah
mengembang, tidak lurus, mulai rontok atau terlalu lunak. Atau, bila anak baru sembuh dari sakit.
d.
Ajarkan anak untuk tidak meminjamkan sikat kepada orang lain sehingga tidak tertular
bakteri.
Kapan
waktu yang tepat untuk menggosok gigi?
Waktu yang lebih baik anda menggosok
gigi 15 menit sesudah makan pagi bukan langsung setelah bangun tidur dan
TERUTAMA malam hari sebelum tidur.
Usahakan tidak mengkonsumsi susu
lagi setelah sikat gigi karena minum susu waktu tidur 80% akan membuat GIGI
anak Rusak.
Jadikan kegiatan sikat gigi menjadi
kegiatan yang menyenangkan, DISIPLIN dan KONSISTENSI dari orang tua sangat
penting. Orang tua berkewajiban menciptakan HABIT atau kebiasaan yang baik
untuk anak.
Memang tidak semua anak
giginya akan rusak (ada 20% lainnya yang beruntung dan tidak rusak
giginya) tetapi masalahnya kita akan tau apakah anak kita itu yg 80% atau 20%
setelah gigi anak kita rusak.
Kalo terpaksa minum susu waktu
tidur, jangan lupa bilas dengan air, dibantu washlap akan lebih baik.
Gigi anak yang berlubang dan tidak
ditangani dengan serius akan berakibat buruk bagi kesehatan anak yaitu akan
menimbulkan sakit dan nyeri pada gigi anak, kesulitan untuk makan makanan,
infeksi gigi berulang dapat mengganggu sistem imune, efek alergi, gigi
berlubang, caries gigi, gigi gripis, dan bila terpaksa kehilangan gigi terlalu
dini mengakibatkan pergeseran, posisi gigi - gigi permanen dikemudian hari.
Bagaimana cara membiasakan anak merawat gigi?
- Siapkan peralatan
gosok gigi.
Untuk memilih sikat gigi dan bagaimana tips merawat sudah
dibahas sebelumnya.Pilih sikat gigi khusus balita yang berbulu lembut,
biasanya tersedia aneka warna dengan berbagai gambar karakter lucu yang menarik
bagi anak-anak. Biarkan dia memilih sendiri sikat gigi yang disukainya. Ajak anak Anda untuk membeli dan memilih model sikat gigi yang mereka
suka. Anak akan lebih menyukai apa yang mereka pilih daripada Anda memaksakan
sikat gigi yang mereka tidak suka dan mereka enggan untuk menggosok gigi.
- Bubuhkan pasta gigi.
Bila balita sudah berumur lebih dari 2 tahun,
pilih pasta gigi khusus untuk anak yang mengandung fluoride dan aman bila tertelan (biasanya
informasi ini tertera pada kemasan). Bubuhkan odol pada sikat sebesar kacang
polong (pea size), atau selapis tipis sikat gigi. Bila anak masih berumur 1-2 tahun,
belajar gosok gigi bisa dilakukan tanpa menggunakan pasta gigi, untuk
menghindari menelan pasta gigi yang mengandung fluoride terlalu banyak.
Pada
anak-anak usia 8 tahun ke bawah sangat rentan dengan kondisi flourosis yaitu
kondisi pada gigi dimana terjadi perubahan tampilan enamel gigi berupa
bintik-bintik putih. Flourosis utamanya bisa disebabkan karena anak-anak
menelan flour yang biasanya terkandung dalam pasta gigi.
Oleh
karena itu, orang tua perlu mendampingi anak saat menggosok gigi dengan pasta
gigi berflouride terutama saat usianya masih kecil (8 tahun ke bawah).
Sementara untuk anak usia 2 tahun ke bawah, sebaiknya tidak perlu menggosok
gigi dengan menggunakan pasta gigi. Bersihkan saja gigi bayi dengan menggunakan
kain yang dibasahi air. Bila memang ingin memperkenalkan penggunaan sikat gigi
kepada anak, orang tua dapat mengajarkan kepada anak cara menggosok gigi dengan
sikat gigi yang sudah dibasahi air namun tanpa pasta gigi.
- Beri contoh gerakan menggosok gigi.
Berdirilah
Anda bersama anak di depan cermin
yang terletak di atas wastafel. Minta anak memegang
sikat giginya dan memerhatikan contoh gerakan sederhana gosok gigi yang Anda
lakukan.
Mengingat
kemampuan motorik halus anak belum berkembang optimal, biasanya anak mengalami
kesulitan dalam mengontrol gerakan sikat giginya secara benar. Karena itu,
cukup berikan contoh gerakan-gerakan dasar gosok gigi.
- Praktik bersama ibu.
Berikan contoh
dengan menyikat gigi bersama-sama. Kini, dari
belakang, anak peganglah
tangannya dan arahkan sikat giginya ke gigi yang akan digosok. Minta dia
menirukan cara Anda memegang dan menggerakkan sikat gigi.
Cara menggosok gigi:
Untuk anak yang
baru belajar gosok gigi, gunakan metoda Bass, yaitu meletakkan bulu sikat pada
sudut 45 derajat lalu gerakkan ke kiri dan ke kanan secara perlahan. Dari gusi
ke gigi. Bila anak sudah lebih besar, ajarkan gosok gigi dengan metode Fone,
yaitu menyikat lembut memutar yang bertujuan untuk membersihkan bagian dalam
mulut dan merupakan hal yang paling sulit dilakukan. Pada satu kali sikat gigi
terdapat 30 sampai 40 kali gerakan memutar untuk seluruh bagian rongga mulut
bagian ini mencakup luar dan dalam untuk kanan, kiri, depan, dan belakang gigi, dan selanjutnya
metoda Leonard berupa gerakan menyikat gigi ke atas
dan ke bawah. Dengan asumsi satu gerakan satu detik maka
dibutuhkan dua sampai tiga menit untuk sikat gigi.Lakukan gerakan
menyikat gigi bersama anak sesuai metode yang paling mudah dan mampu ia
lakukan.
Pada
usia dini, anak anda masih dalam taraf pembelajaran yang masih banyak
memerlukan bimbingan, jadi jangan meninggalkan bayi anda sendirian dengan
aktivitasnya ini. Selain itu, peran orangtua sebagai pemberi contoh menjaga
kesehatan mulut dan gigi harus selalu dilakukan.
- Bernyanyi dan
Mendongeng
Saat menyikat
giginya, nyanyikan lagu, dan berikan kesempatan padanya untuk menyikat gigi sendiri. Pada dasarnya anak menyukai dunia imajinasi. Jika Anda kesusahan
untuk mengenalkan pentingnya menggosok gigi ajaklah mereka untuk sedikit
berimajinasi. Dongengkanlah dunia gigi yang sehat dan kuat sehingga mereka
tertarik untuk memiliki gigi yang sehat yang kuat. Agar gigi sehat dan
kuat tentunya mereka perlu untuk menggosok gigi. Saat ini pun banyak sekali
buku atau film tentang gigi yang dapat membantu Anda mengenalkan dunia gigi
pada anak.
Hal
penting lainnya yang tak boleh dilupakan adalah lakukan kebiasaan membersihkan
mulut dan gigi dalam suasana yang menyenangkan. Tidak dalam suasana yang kaku
dan memaksa sehingga anak menjadi enggan untuk membersihkan gigi dan mulut.
6. Berkumur.
Setelah
selesai gosok gigi, mintalah anak
berkumur dengan air matang agar terhindar dari risiko diare akibat kuman
penyakit dan kotoran yang mungkin terkandung di dalam air mentah apabila
tertelan.
- Membersihkan busa
Terakhir,
minta anak membersihkan sisa-sisa
busa pasta gigi yang menempel di sekitar mulutnya dengan air matang. Untuk
memupuk kebiasaan gosok gigi pada anak, setelah selesai, beri ia hadiah.
Misalnya, ciuman sayang, pelukan hangat, atau berupa benda-benda kecil yang
bermanfaat.
Contohnya,
tutup kepala sikat gigi berbentuk kepala binatang lucu atau sikat gigi baru
berbentuk lucu dan berwarna menarik.
- Biasakan minum
segelas air sebelum tidur
Untuk menghilangkan
sisa susu dan makanan yang mungkin masih tertinggal, biasakan anak untuk minum
dan berkumur dengan segelas air sebelum tidur.
- Jangan pernah membiarkan bayi anda tidur dengan botol susunya.
Bayi yang selesai menyusu dengan dot, cenderung dibiarkan begitu saja karena ketika selesai menyusu, bayi akan langsung tertidur pulas. Kebiasaan membiarkan bayi tidur dengan botol susu dimulutnya ini akan meninggalkan sisa susu dalam mulut yang dapat memicu kerusakan gigi. Untuk bayi yang sudah berusia di atas 18 bulan sebaiknya tidak lagi menggunakan botol saat minum susu. Perkenalkanlah cara minum susu lewat gelas. Terbiasa menggunakan dot diyakini juga dapat mempengaruhi (merusak) gigi bayi.
- Minimalikan pemberian gula atau sesuatu yang manis
Tidak lah
terlalu baik mencampurkan terlalu banyak gula pada susu ataupun makanan bayi.
Kebiasaan anak memakan makanan yang manis-manis seperti permen dan coklat dapat
merusak gigi. Makanan manis mudah sekali menempel pada gusi dan gigi sehingga
memungkinkan bakteri tumbuh dan berkembang di sana.
- Periksakan
kesehatan gigi bayi setiap 6 bulan sekali.
Biasakan mengajak bayi sejak dini untuk berkunjung ke dokter gigi. Lakukan minimal 2 kali dalam setahun. Begitu banyak orang yang malas memeriksakan giginya ke dokter gigi, karena dianggap sesuatu yang sepele. Merekapun hanya akan pergi ke dokter gigi jika telah mengalami sakit. Bila gigi sudah terlanjur rusak dan sakit akan semakin sulit lagi untuk diperbaiki (diobati).
Pemeriksakan
kesehatan gigi bayi atau anak ke dokter gigi untuk pertama kalinya dapat
dilakukan ketika bayi (anak) usia sekitar 1 tahun.
Menurut
Asosiasi Dokter Anak di Amerika (AAP) waktu terbaik untuk mengajak anak mulai
ke dokter gigi adalah setelah gigi pertama mereka tumbuh atau saat sudah
berusia satu tahun (6-12 bulan). Dengan memeriksakan gigi, dokter dapat melihat
adakah kemungkinan kelainan pada gigi bayi (yang ini belum mama Claritza
lakukan..heheheh)
Haruskah Lidah Dibersihkan?
Ya, sebab pada lidah anak
menempel cukup banyak sisa susu maupun makanan. Ajarkan pada anak di usia 4-5
tahun, yakni dengan menyikat perlahan permukaan lidah menggunakan sikat gigi
seusai ia menggosok giginya. Selain itu, lidah yang bersih membuat nafas terasa
segar.
Bagaimana jika anak tak mau sikat gigi?
Memiliki balita terasa indah saat memperhatikan tahap
demi tahap pertumbuhannya. Sebaliknya, terasa berat untuk menerima kenyataan
bahwa mereka juga memiliki kebiasaan yang seringkali berseberangan dengan
keinginan orangtua.
Kabar baiknya, sikap melawan tidak hanya pertanda anak Anda normal, tapi juga sehat. Berarti ia sedang mengasah rasa percaya diri dan kemandiriannya.
Kabar baiknya, sikap melawan tidak hanya pertanda anak Anda normal, tapi juga sehat. Berarti ia sedang mengasah rasa percaya diri dan kemandiriannya.
Berikut beberapa trik agar anak bersedia berubah (berproses tidak
instan) berdasar pada tingkat kebutuhan:
Kesadaran untuk membersihkan gigi perlu diajarkan sejak kecil. Dokter gigi anak merekomendasikan menyikat gigi dua kali sehari dan orangtua membantu mereka setidaknya hingga anak berusia 5 atau 6 tahun. Namun ketika anak sudah agak bisa menggosok gigi dan berkumur, tak apa juga mereka dibiarkan merasa ‘besar’ dan mandiri. Masih lebih baik daripada tidak menggosok sama sekali.
Jika mereka masih juga menolak menggosok gigi, Anda bisa mulai dengan ‘menjual' nama dokter. Biasanya manjur untuk bilang “Kata Om Dokter kamu harus gosok gigi”.
Semoga Claritza kelak memiliki gigi yang putih
bersih, cemerlang dan sehat. Amin
Bojongsari, Juni 2015
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus