Belajar Berdagang Dari Nabi Muhammad SAW
Ada ungkapan yang mengatakan “roda selalu
berputar”. Begitulah hidup seperti roda kadang di atas, kadang di bawah. Orang
cenderung siap berada di atas tetapi bagaimanapun tidaka akan siap ketika
berada di bawah. Tetapi jika sudah kepalang tanggung berada di bawah maka yang
bisa dilakukan adalah mengencangkan ikat pinggang dan menambah penghasilan.
Untuk cara yang kedua, yaitu menambah penghasilan.
Salah satunya adalah dengan berdagang.
Karena aku sama sekali belum tidak tahu ilmunya dagang, jadi aku benar-benar
nyemplung saja, sambil mencari informasi via google, tentu sebagai umatnya nabi
Muhammad, maka kiblatnya tentu beliau.
Ini Adalah Rahasia-rahasia berbisnis Ala Nabi
Muhammad SAW :
Cara Berpikir dan Beretika di dalam Bisnisnya :
- Jujur di dalam bisnisnya,
kejuran adalah syarat fundamental dalam berbisnis yang di lakukkan oleh
Rasull Allah Muhammad SAW. Beliau pernah melarang para pedagang untuk
meletakkan barang busuk/jelek di dalam dagangannya. dan beliau selalu
memberikan barang sesuai dengan seadannya dan terbaik bagi konsumennya.
JIka
jual online shop, berusaha memberikan informasi sedetail-detailnya mengenai
ukuran, warna, dan model. Selain itu, melayani customer dengan ramah terutama
ketika menanyakan detail barang.
- Berprinsip pada nilai Illahi, Bisnis yang di lakukkan tidak terlepas dari pengawasan Tuhan.
Dan menyadarkan manusia sebagai makluk Illahiyah
(berTuhan). Allah
maha tahu.
- Prinsip kebebasan Individu yang bertanggung Jawab, bukan bisnis hasil dari paksaan atau riba. Yang menjerat
kebebasan individu. Pengalaman dari beberapa customer, ada penjual yang
berprinsip ketika ada yang memesan dengan terlebih dahulu melihat gambar
kemudian ternyata hasilnya tidak sesuai gambar, pemesan “dipaksa” membeli
dengan dalih karena sudah memesan.
- Bertanggung Jawab, bertanggung jawab moral kepada Allah atas perilaku Bisnisnya
maupun orang lain/partner bisnisnya maupun konsumennya.
Setelah customer mentrasfer, penjual bisa saja
sesuka hati dalam pengiriman, tetapi hal itu bukanlah contoh yang baik. Penjual
harus segera mengirim barang, mempakingnya dengan baik, mengirimkan nomor resi,
mengecek apakah barang sudah diterima dengan baik atau belum, bahkan aku
siapkan stiker untuk ditempel dibagian luar pesanan. Jika stiker terkoyak,
pembeli tidak usah menerima barang.
- Keadilan dan keseimbangan,
keadilan dan keseimbangan sosial, bukan hanya keuntungan semata tetapi kemitraan/bantu
membantu di dalam bisnisnya (Win-Win-Solution). Makin banyak membeli,
biasanya harganya makin murah.
- Tidak hanya mengejar keuntungan, dan berorientasi untuk menolong orang lain, Atau WIN Win
Solution. Berusaha membantu mitra atau teman berjualan online. Memberi
masukan kepada customer jika meminta saran kita.
- Berniat baik di Bisnisnya,
berniat baik adalah aset paling berharga oleh pelaku Bisnis selain untuk
menjadi terbaik tapi bermanfaat bagi orang lain. Bahkan, customer justru
bisa memporomosikan lagi barang yang dia beli ke teman-temannya atu ke
saudara-saudaranya.
- Berani mewujudkan Mimpi,
RasullAllah dari seorang penggembala Kambing, berniat untuk mengubah
hidupnya menjadi lebih baik lagi, menjadi pedagang, lalu Manager hingga
beliau mewujudkan cita-citanya menjadi Owner (Pemilik perusahaan) dengan
menikahi Siti Khadijah. Beliau adalah Enterprenur Cerdas. Rasanya ingin mewujudkan punya usaha yang
besar.
- Branding/Menjaga nama baik,
RasullAllah selalu menggunakan cara ini sebagai modal utama, Track Record sebagai orang terpercaya
(Al Amin), justru paling di cari dan siapapun ingin bekerja sama
dengannya.
Cara Merintis Bisnis :
- Fokus dan Konsentrasi, Rasul
selalu fokus terhadap bisnis yang beliau tekuni, tidak mengerjakan bisnis
yang satu ke satunya lagi sebelum beliau menyelesaikannya…
Dari
awal berdiri hingga sekarang, aku tetap menggunakan hp dan blog yang sama,
awalnya ingin pin yang sama tapi apa daya, bb rusak sehingga mau tak mau ganti
pin, tetapi Alhamdulillah contact bb masih ada.
- Mempunyai Goal dan rencana yang jelas
Sekarang
jualan, besok engga, besok lagi tutup. Istiqomah. Sebenarnya waktu itu pengen
tetap jualan, tetapi suami melarang karena hamil besar dan merawat anak,
jadilah jualan off tapi bukan berarti tutup. Baru on lagi setelah suami
mengizinkan ketika anak usia 12 bulan. Berharap semoga istiqomah untuk tetap
jualan.
- Merintis Bisnis Dari NOL,
kesuksesan beliau tidak datang dalam satu malam walaupun seorang
RasullAllah, tetapi harus dimulai dari langkah-langkah kecil. Dari seorang
Karyawan/Salles hingga jadi Owner. Dan semua tanpa ada praktek KKN.
Berawal dari modal hape saja kemudian sekarang banyak penjual menitipkan
dagangnnya dengan modal kepercayaan saja. Alhamdulillah..semoga bisa
menjaga kepercayaan mereka, amanah, dan bisa lebih berkembang, laris dan
berkah.
- Tidak Mudah Putus Asa, beliau Berkata : Janganlah kamu berdua putus asa dari rizky
selama kepalamu masih bergerak. Karena manusia dilahirkan ibunya dalam
keadaan merah tidak mempunyai baju, Kemudian Allah
SWT memberikan
rizky kepadanya (HR.Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya).
Dari awalnya yagn hanya memasarkan di blog, facebook, twitter, tokopedia,
sekarang berkembang ke media lain dengan harapan makin banyak yang melihat
dan membeli. Amin…
- Berusaha Menjadi Trend Center
Yang ini belum bisa mencontoh.
- Inovatif, Semua barang yang di Jual Rasul selalu
berbeda dari kompetitornya, dengan harga murah tetapi Hight Quality.
- Memahami Kondisi dan Analisis Pasar
- Kemampuan Merespon Strategi Pesaingnya
Belajar
menguasai pasar, Dikisahkan Ketika beliau
di Mekkah para pedagang dari kaum Quraisy yang ingin menjatuhkan Bisnisnya,
dengan menjatuhkan Harga dengan tidak Wajar. Tetapi beliau menerapkan Hukum
Suply&Demand, beliau menyiasati dan bersabar. Hingga semua dagangan para
Kompetitornya habis semua.
Rasul baru Menjual Dagangannya karena Rasul Percaya kalau jumlah
Permintaan (Demand) jauh lebih tinggi dari jumlah Penawaran (Supply) di Kota
itu. Tak lama kemudian Rakyat Kota tersebut membeli Barang Dagangan Rasul
dengan Harga Normal, ketika rombongan Pedagang itu pulang Mekkah gempar.
Semua pedagang Rugi akibat banting harga kecuali Nabi
Muhammad SAW yang
untung besar. Itulah kejelian melihat, menganalisis, dan memahami Pasar. Hingga
menguasai Pasar yang ada.
Mampu Memanagement Organisasi secara Efektif
Bisa menghilangkan Mental Blocking, Atau
juga yang di sebut dengan Ketakutan yang Berlebihan dalam menghadapi kegagalan
usaha. Rasul selalu bisa mengalahkan diri sendiri dari hal-hal Negatif
(mujahadah).
Mampu menarik dan meyakinkan pemilik Modal untuk ikut serta dalam
bisnis yang dilaksanakannya
Cara Menjalankan Bisnisnya :
- Bekerja Sama (bersinergi), Beliau
bersabda “Keberkahan sesungguhnya berada dalam Jamaah. Dan, tangan Allah
sesungguhnya bersama Jamaah”
Meminta
bantuan teman yang pandai memfoto, dan menggunakan studio mini.
- Kerja Pintar, Kreatif dan Visioner
- Menerapkan kesepakatan Win-Win-Solution (Saling menguntungkan, dan tidak ada yang dirugikan)
- Bekerja dengan Prioritas
- Tidak melakukan Monopoli
Orang
lain boleh berdagang yang sama, karena rezeki manusia sudah dijamin oleh Allah.
- Selalu berusaha dan Tawakal
- Tepat Waktu
- Berani ambil Resiko
- Tidak menimbun barang dagangan (ihtikar), Rasul melarang Keras
pelaku Bisnis dan
menyimpan barang pada massa tertentu, hanya untuk keuntungan semata. Rasul
bersabda bahwa pedagang yang mau menjual barang dagangannya dengan spontan
akan di beri kemudahan. Tapi penjual yang sering menimbun dagangannya akan
mendapat kesusahan (Dalam HR Ibnu Majah dan Thusiy).
- Profesional di Bisnis yang Di kelolannya
- Selalu Bersyukur di Segala Kondisi
- Berusaha dengan Mandiri, Tekun dan Tawakal
- Menjaga nilai-nilai harga diri, kehormatan, dan kemuliaan dalam
proses interaksi bisnis
- Melakukan bisnis berdasarkan Cinta (Passion).
- Tidak MenZhalimi (Merugikan Orang lain)
- Rajin Bersedekah
Cara memasarkan Produk :
- Memasarkan Produk yang Halal dan Suci
- Tidak melakukan Sumpah Palsu,
Tidak menggunakan kata-kata “Sumpah bagus banget”
- Tidak merpura-pura menawar dengan harga tinggi, Agar orang lain
tertarik
- Melakukan timbangan dengan benar
- Tidak menjelekkan bisnis Orang lain, Beliau bersabda ” Janganlah seseorang di antara kalian menjual
dengan maksud untuk menjelekkan apa yang dijual oleh orang lain” (HR.
Muttafaq ‘alaih)
- Pintar beriklan/Promosi, Rasul hafal betul dimana ada Bazaar di suatu tempat tertentu.
Sehingga makin banyak orang mengenal beliau dan barang dagangannya.
- Transparansi (keterbukaan), Beliau bersabda “Tidak dibenarkan seorang Muslimin menjual
satu-satu jualannya yang mempunyai aib, sebelum dia menjelaskan aibnya”
(HR. Al-Quzuwaini)
- Mengutamakan pelanggan (Customer Satisfaction)
- Networking (Jejaring) di wilayah lain
- Cakap dalam berkomunikasi dan bernegosiasi (tabligh)
- Tidak mengambil Untung yang berlebihan
- Mengutamakan penawar pertama
- Menawar dengan harga yang di inginkan
- Melakukan perniagaan sepagi mungkin, RasulAllah mendoakan orang-orang yang pagi-pagi dalam bekerja.
“Ya Allah, berkahilah umatku dalam berpagi-paginya mereka” (HR.Shahr Al
Ghamidi)
- Menjaga Kepercayaan pelanggan
- Mewujudkan Win-Win Solution
- Barang Niaga harus bermutu, Murah, Bermanfaat, Mutakhir dan
Berkualitas
- Kemudahan dalam hal transaksi dan pelayanan
- Menentukan Harga dengan jelas ketika akad (Deal)
Ketika
awal harganya sekian, akan sama harganya ketika dibayar akhir bulan atau sekian
kali, tidak ada riba
Semoga
kita, menjadi orang kaya lagi takwa, zuhud dalam berkelimpangan, mandiri dan
mampu memberdayakan sesama kita.
Amin
Ya Robbal Alamin
Bojongsari, Ahlan Wa
Sahlan Juni, Marhaban Ya Romadhon 2015/ 1436H
Syukron katsiron atas tulisannya kak,sungguh bermanfaat dan membuka fikiran ,juga menambah semangat saya untuk berdagang.saya masih miskin ilmu tentang berdagang dan bisnis,saya juga bukan jurusan bisnis pas kuliah,tapi sekarang saya ingin mencoba terjun ke dunia perdagangan sebagaimana yang dilakukan rosulullah,saya memiliki cita2 yang sama seperti kk,mohon do'a nya kk..
BalasHapus