Perjalanan Pertama Ritza Dengan Kereta
Claritza, anak saya umurnya sekitar 3 tahun 4 bulan, hari ini memulai perjalanan pertama kali menggunakan kereta api dengan jurusan Pasar Senen-Kutoarjo. Ini bukan kali pertama Claritza pergi ke daerah Jawa Tengah, sudah sering kali. Tetapi biasanya menggunakan pesawat terbang dengan tujuan Yogyakarta. Awalnya, hanya mama Ritza yang pergi karena hendak menghadiri acara walimatus safar Mbah Putri, papa Ritza tidak bisa ikut karena ujian. Tetapi, dipikir-pikir tentu Mbah Putri akan rindu dengan cucunya dan berharap bertemu cucu sebelum mbah pergi ke tanah suci.
Setelah dialog yang cukup alot dan disertai adu argumen,
akhirnya mama Ritza, Ritza dan teteh pergi bertiga. Alasan mengajak teteh
karena kalau berdua saja masih repot bawa barang dan masih repot gendong Ritza,
karena Ritza kadang masih suka minta gendong. Selain itu, kalau teteh ditinggal
masa berdua sama papa Ritza, wow, gaswat ntar bisa fitnah.
Ini juga pengalaman pertama pergi jauh tanpa papa
Ritza, jadi belajar mandiri juga. Karena ada perubahan rencana, semula saya
pesan tiket sendiri, setelah Ritza dan teteh ikut, tambah pesan 2 tiket lagi.
Saya pesan melalui online di https://tiket.kereta-api.co.id/
kemudian tidak lama saya membayar di atm, kemudian dapat kode booking melalui
email. Kita juga bisa memilih tempat
duduk, saran saya pilihlah gerbong ¾ karena ditengah, kalau diujung jalannya
jauh. Untuk keberangkatan saya naik kereta Kutojaya Utara harganya 110.000 dan
untuk pulang naik Gadjah Wong harganya 150.000.
Saya naik taksi burung biru dari rumah ke stasiun
senen, pesan malam sebelumnya. Perjalanan ternyata hanya menempuh 45 menit
kalau pagi buta sekitar jam 2. Terakhir kali naik kereta masih gadis tahun 2012,
jadi masih belajar kembali.
Saudaraku menginstrusikan untuk cetak boarding sebelum
masuk kereta. Cetak boarding bisa dilakukan satu jam sebelum keberangkatan dan di
stasiun keberangkatan. Cukup dekatkan kode QR code ke mesin infrared. Setelah
itu, masuk pintu dengan mengeluarkan KTP, untuk anak-anak tidak dimintai KK
(tapi saya prepare dengan membawa fotokopi KK).
Kebetulan barang bawaanku tidak terlalu banyak, hanya membawa satu koper, tetapi karena Ritza minta gendong (15 kg) sehingga membuat cukup melelahkan. Jika ingin menggunakan jasa porter Anda akan terbantu, porter membawa dari pintu masuk sampai kereta. Untuk biaya saya kurang paham, tetapi kata kakakku kalau diberi 30 ribu, porter diam saja tidak protes. Untuk porter di stasiun kecil 20 ribu sudah cukup. Untuk menambah kenyamanan Ritza bobo, aku menggunakan jasa sewa bantal harganya 7000 dan jika sewa selimut 10000. Harga-harga tersebut sesuai pengalamanku ya sekitar tanggal 29 Juli 2017—1 Agustus 2017. Untuk, jasa becak dari stasiun ke rumah sekitar 15.000 kalau malam 20.000. (lebih hemat daripada naik pesawat).
Hari Sabtu, kami berangkat, hari minggu acara walimatus
safar, hari senin saya nyekar makam Mama dan Bapak serta main di Benteng Vander
Wijck, untuk tiket 25.000 include kereta atas, dan kolam renang (bisa diganti kereta
bawah). Hari selasa saya silaturahmi ke rumah mbah dan saudara dan malamnya
kembali ke Jakarta. Dari Senen saya naik gojek dari pojok atrium (agak jalan
keluar) di lampu yang kedap-kedip supaya mudah dicari, tidak boleh masuk ke
stasiun. Sesuai pesan mbakku jangan pesan taksi di stasiun. Hari Rabu, kami
urut berjamaah, supaya lebih fit. Alhamdulillah kita bisa liburan dengan happy.
Bojongsari,
Depok awal Agustus 2017
Komentar
Posting Komentar