Metode Umum Pengolahan Bahan MPASI dan Metode Frozen Baby Food

Sebagai mama yang bekerja, waktu di rumah sangatlah sempit, terutama untuk memasak. Tetapi hal itu tidak memungkinkan tetap memasak untuk si kecil. Memasak sendiri berbeda dengan makanan instan. Makanan rumahan atau masakan mama ada nuansa sentuhan cinta dari mama. Makanan bayi tidak memerlukan banyak bumbu seperti makanan orang dewasa, selain itu makanan bayi tidak ribet.

Metode umum untuk mengolah makanan agar mudah dikonsumsi si kecil ada banyak. Namun, setiap teknik memiliki kelebihan dan kekurangan. Yang penting mama menyesuaikan teknik dengan umur si kecil agar mereka lebih mudah mengonsumsinya.

1) Kukus

Metode ini paling sering saya gunakan karena praktis. Bahan makanan yang cocok dikukus : kentang, wortel, lobak, labu siam, apel, pear, bayam, ubi, zukini, kbaocha, labu parang, brokoli, kembang kon, buncis.

Kelebihan: vitamin-vitamin (terutama yang larut air) tidak banyak berkurang, tekstur bagus.

Kekurangan : bahan yang dikukus harus dalam potongan kecil supaya cepat matang, kadang kalau belum berpengalaman bisa overcooked.

2) Rebus

Bahan makanana yang cocok direbus : telur, dagaing, labu siam, kacang polong, kacang merah, kacang hijau, kacang kedelai, tempe, tahu

Kelebihan: relatif cepat matang

Kekurangan : vitamin yang larut air jadi terbuang. Jadi sebaiknya untuk sayuran memakai metode kukus lebih baik

3)Tumis

Bahan makanan yang ditumis : bayam, kangkung, labu siam, kacang panjang, sawi putih, sawi hijau,pokcoy.

Kelebihan: sayur tetap renyah dan terasa segar

Kekurangan: untuk anak yang baru belajar makan, menumis sayuran membuat sayur kuning kurang lembut.

4)Panggang

Bahan makanan yang cocok dipanggang: kentang, wortel, daging , pir, apel, pisang, telur, ayam

Kelebihan: metode memanggang memberikan cita rasa yang lebih enak dan mempertahankan tekstur, selama dilakukan dengan benar (membungkus atau menutup bahan yang akan dipanggang dengan alumunium foil, meletakkan bahan yang akan dipanggang di wadah tahan panas dan menutup wadah supaya sari patinya tidak menguap)

Kekurangan: memerlukan waktu rekatif lama untuk memanggang hingga matan, memerlukan perangkat dan peralatan khusus.

5)Blender

Bahan makanan yang cocok dengan metode blender : daging, buah yang akan dipuree (apel, pear, pepeaya, melon, blewah).

6)Diberikan begitu saja (hanya dilembutkan pakai sendok)

Bahan makanan yang cocok : alpukat, pisang, melon, semangka, jeruk.

7)Metode Frozen Baby Food

Kelebihan: cara ini dirasa praktis dan hemat waktu bagi mama bekerja karena semua sebetulnya sudah dalam keadaan matang dan siap disajikan.

Kekurangan: agak repot di satu hari saja, tidak semua anak mau diberi makanan hasil bekuan, dan ada kemungkinan kandungan gizi berkurang cukup signifikan seperti vitamin dan mineral. Jadi ketika memberikan makanan yang diolah dengan metode ini, tetap harus dipadukan dengan sajian makanan dari bahan segar.

Makanan yang bisa dibekukan:

1. Puree wortel, kentang, brokoli, bunga kol, bayam, kabocha/labu parang, ubi, kacang polong, kacang merah, zukini (dalam keadaan matang), apel, pear, mangga, bubur tepung beras

2. Roti tawar, nasi, roti, bubur beras yang kental

3. Macam-macam kaldu

4. Puree daging dan ikan yang sudah dimasak matang

Makanan yang tidak bisa dibekukan:

1. Puree melon, peach, semangka, alpukat, nektarin, stroberi, blewah, pepaya, pisang, kiwi (buah-buahan ini lebih baik dan lebih enak dalam keadaan segar)

2. Puree ikan/ayam/daging setengah matang

Cara membekukan makanan:

Berikut saya contohkan langkah-langkah menyetok puree labu siem untuk anak usia 6 bulan.

1. Kupas labu siem, hilangkan getah, cuci dan kukus.

2. Haluskan dengan ulekan, kemudian saring.

3. Ada dua cara, pertama, kalau mau pakai baby cubes atau wadah kecil tupperware, puree labu siem dimasukkan ke dalam baby cubes atau wadah kecil beri tanggal dan jenis bahan.

Cara kedua, masukkan labu siem yang sudah halus ke dalam kotak-kota pembuat es (ice cube tray). Setelah beku, keluarkan isinya, lalu segera simpan dalam plastik-plastik berklip atau wadah plastik. Bungkus setiap keping atau kubusnya dengan plastik wrap supaya tidak saling menempel. Beri tanggal dan nama bahan pada kemasan dan segera masukkan ke dalam freezer. Ambil seperlunya. Jaga bahan lainnya tidak mencair sebelum digunakan.

 

Gambar Daging yang Sudah Dimasukkan Ice Cube Tray, Beku dan Ditutup Plastik Cling

 Kalau labu otomatis berwarna hijau.heheheh..

Gambar Kaldu yang Sudah Dipisahkan Dari Ice Cube Tray

 

Kemudian Dibungkus dengan Plastik Cling Agar tidak Terkontaminasi dan Diberi Label

4. Untuk menyajikan, 12 jam sebelum dikonsumsi, ambil bahan yang dibekukan secukupnya. Kupas plasticwrap, lalu taruh dalam wadah tertutup, pindahkan ke bagian bawah kulkas. Setelah mencair sempurna, bisa langsung diberikan atau campurkan ke makanan bayi atau dihangatkan sebentar dengan direndam air hangat.

5. Jika ingin mencoba dengan metode ini, mulailah dalam jumlah sedikit. Karena tidak semua suka metode ini.

Peraturan Penting MPASI dengan Manajemen Frozen Food

Jika mama sudah terbiasa dengan manajemen asip, frozen food ini mirip.

1. Makanan yang sudah dilelehkan (di-thaw) tidak boleh dibekukan ulang.

2. Beberapa bahan makanan dan makanan yang sudah dimasak bisa rusak teksturnya jika dibekukan. Contoh: tahu, belimbig, melon, bubur beras yang cair.

3. Bila ingin maksimal dalam proses penyimpanannya, ada baiknya berinvestasi alat vakum makanan. Makanan yang dibekukan rentan terkena freezer burn yaitu keadaan makanan yang menjadi matang dan kering serta kehilangan tekstur karena terbakar suhu dingin freezer. Tapi hehehehe aku juga belum punya.

4. Freezer yang digunakan untuk metode ini haruslah memiliki suhu yang stabil

5. Jika kita menggunakan freezer rumah tangga, sebaiknya tidak menyimpan MPASI dengan metode ini lebih dari 3 minggu karena freezer rumah tangga sering dibuka utup yang mengakibatkan suhu tidak terlalu stabil.

6. Kandungan vitamin pasti berkurang saat proses masak dan pembekuan. Jadi disarankan untuk buah dan sayuran akan lebih baik apabila tidak kepepet lebih baik diolah dari keadaan segar. Sementara untuk kandungan protein dan karbohidrat relatif stabil. Namun, ttetap tidak sebaik masakan segar.

Semoga bermanfaat, salam nenen

Semburat Pelangi di Atas Panorama Residence, September 2014