Clodi (Cloth Diapers), Salah Satu Solusi Hemat (Bagian 1)
Clodi Pertama |
Aku berkenalan dengan clodi sekitar
tahun 2011. Bermula dari menspad untuk pengganti pembalut, kemudian aku mencari
tahu tentang pengganti popok sekali
pakai (pospak, biasa dipasaran dengan merk Pampers, Mamy Poko, dll). Dan
ketemulah dengan cloth diapers atau
biasa kita sebut clodi. Pertama membeli clodi 9 Juni 2014, dengan merek luvable friends buatan Amerika, saat itu
harganya 70 ribu, beli di online shop. Yup..Harga clodi memang beragam, ada
yang setengah juta untuk satu buah, biasanya merek impor. heheheh..(belum
sanggup deh). Ada juga yang lebih miring, biasanya produk lokal.
Sebenarnya, menurut pengamatanku
bunda zaman sekarang sudah banyak memakai clodi, tidak seperti zaman 2011 an,
apalagi clodi cocok sekali dengan gerakan go green, penghematan, dan menjawab
bahaya efek buruk disposable diaper (popok skali pakai/pospak) terhadap bayi
laki-laki dan lingkungan. Nah, untuk yang itu nanti kita akan kita bahas lagi. Sebagai
permulaaan mulai dengan pertanyaan:
1)
Apa sih clodi itu?
Clodi
atau Cloth Diaper yang artinya popok kain, tidaklah sama dengan popok kain
tradisional yang kita kenal. Bentuknya pun unik dan lucu. Sama seperti celana
bayi biasa, tetapi memiliki kancing, atau strap dari velcro. Popok yang lebih
tepat disebut celana ini, dilengkapi sebuah penampung cairan (disebut insert)
yang bisa diganti beberapa kali. Umumnya, clodi ini bisa digunakan 3 sampai 5
jam, bergantung pada masing-masing bayi, apakah sering pipis atau tidak. Daya
serapnya yang tinggi bisa dijadikan solusi pengganti pospak yang aman dan ramah
lingkungan. Clodi bisa dijadikan solusi agar bayi bisa tidur dengan tenang di
malam hari dan ketika bepergian.
2) Bagaimana
dengan cara kerjanya?
Cara
kerjanya adalah saat bayi pipis atau pup, pipis akan diserap oleh inner (bagian dalam clodi). Karena inner terbuat dari bahan yang memberikan
sensasi kering (stay dry) seperti fleece atau bamboo, bayi tetap akan merasakan sensasi kering sehingga ia tidak
rewel akibat pantatnya yang basah. Air pipis selanjutnya akan diserap oleh
bagian insert yang menjadi penahan air pipis tersebut yang memang didesain dari
bahan yang menyerap dan menahan air pipis bayi. Kekuatan insertlah yang
akhirnya menentukan seberapa lama clodi bisa bertahan menahan pipis bayi (berkisar
4 hingga 6 jam).
Itulah sebabnya, jika bayi dirasa sering pipis
disarankan untuk menggunakan doble insert terutama pada malam hari, sehingga
clodi dapat lebih banyak menahan air pipis bayi. Walaupun clodi bisa bertahan,
disarankan untuk mengganti popok paling tidak 4 jam sekali. Jika dirasa hanya
bagian insert yang basah, maka cukup ganti bagian insertnya saja. Nah, bagi
Anda yang tidak ingin repot dengan popok kain tradisional, tetapi mengharapkan
popok yang memiliki kemampuan hampir sama dengan disposable diaper, aman, dan
ramah lingkungan, ada baiknya mencoba produk ini. Popok yang lebih layak
disebut celana bayi ini bisa dijadikan solusi saat membawa bayi bepergian. Yang
jelas, kita tidak perlu pusing lagi dengan efek buruk yang ditimbulkannya, karena
clodi ini dijamin ramah lingkungan dan sehat.
3)
Apa jenis-jenis
clodi? Dan Apa Plus Minusnya?
Berdasarkan
bentuk-bentuknya dibedakan dengan:
Clodi Cover, meski pada insert nya
terdapat lapisan fleece yang staydry sehingga pantat bayi bisa tetap
kering. Soaker( kain untuk penyerap pipis) yang menempel pada cover hanya
memakai kancing 1-2 biji saja di tiap ujungnya, jadi suka geser-geser si soaker
dari tempatnya (kalau bayi yang aktif bisa nembus pipisnya.
Diaper cover juga ada pengatur
size-nya sehingga bisa dipakai sejak usia 0 bulan s/d 2 tahun. Dengan model
ini, kita juga bisa membuat soaker sendiri dari kain alas ompol yang dilipat -
lipat. Lumayan buat nambah - nambah persediaan soaker.Jadi, saat bayi pipis,
yang diganti cukup soaker-nya saja, sedangkan covernya tidak perlu selama tidak
basah atau bayi tidak pup. Itu kalau pubnya tidak mbleber.hehehe
Clodi pocket.Clodi jenis ini ada semacam
kantongnya untuk dimasukkan soaker atau sebutannya disini insert. Meskipun kain
serap atau insert ada di bagian dalam, namun kulit bayi akan tetap berasa
kering karena bahan clodi biasanya terbuat dari fleece yang mampu menyerap cairan tapi tidak membuat basah
(sifatnya sama seperti bahan pospak,lho..) Ini juga sama kayak diaper cover,
saat pipis sudah banyak, cukup mengganti insert-nya
saja.
Tetapi saya lebih merekomendasikan
yang clodi pocket, karena:
1) Insertnya tidak bergerak-gerak
2) Insertnya dipakaikan macam-macam
ukuran, tidak harus ada kancing
3) Fleece liner sudah menyatu sama
clodi, jadi insert bisa pakai yang biasa (tidak harus ada fleece nya) dan tidak
perlu nambah fleece liner (seperti clodi cover yang butuh fleece liner kalau
soaker tidak ada lapisan fleecenya).
Ada lagi jenis lain:
ALL IN ONE (AIO) DIAPER
Ini jenis clodi dimana soaker-nya
jadi satu dengan diaper-nya. Daya serapnya juga sama kayak 2 model di atas,
bedanya, bagian - bagiannya jadi satu antara diaper dan soaker-nya. Saya kurang
cocok model begini karena biasanya keringnya lebih lama.
PULL UP DIAPER/ POTTY TRAINING PANTS
Ini model diaper celana, biasanya
digunakan saat anak sudah memasuki masa toilet training. Daya serapnya tidak
seperti clodi buat bayi, sifatnya membuat anak merasakan basah namun mampu
menahan pipis tidak sampai tembus/menetes ke lantai.
Umumnya usia - usia bayi mulai aktif
lebih enak pakai yang velcro karena lebih cepat dipakainya dibanding model
snap. Tapi di atas usia setahun, saya cenderung memilih model karena dengan
model velcro sering dicopot sendiri sama anak.
Umumnya usia - usia bayi mulai aktif
lebih enak pakai yang velcro karena lebih cepat dipakainya dibanding model
snap. Tapi di atas usia setahun, saya cenderung memilih model snap karena
dengan model velcro sering dicopot sendiri sama anak.
Model velcrow lebih pas dipakai di lingkar perut anak, pemakaiannya juga jadi lebih praktis, tapi mungkin untuk pemakaian jangka panjang bisa mengalami kemunduran performa kelengketannya (sering buka tutup jadi aus dan kurang menempel), dan juga untuk bayi yang tangannya mulai jahil, kadang velcrownya suka ditarik-tarik sendiri dan sedikit terbuka, permukaan velcrow yang kasar kadang pernah bikin jari-jari terluka.
Model Snap awet pemakaiannya, performa tetap (kecuali kancingnya lepas), kurang sedikit rapi soalnya kan pakai kancing yang sudah ada ukuran-ukurannya (kadang ukurannya tidak begitu pas). Untuk bayi yang udah mulai jadi super aktif, agak susah memakaikan tipe clodi model snap ini.
Happy
Clodi-ing, Mommies! Save the earth..Semoga
bermanfaat…
Dari Berbagai Sumber
Sawangan, Akhir Februari 2015
Komentar
Posting Komentar