Cerita Lucu Pascamenikah

    

     Menikah adalah proses ketika seluruh jiwa raga kita mantapkan untuk menjadi pendamping. Menikah merupakan momen yang indah, karena pada masa proses itu kita mendapatkan pasangan kita, belahan hati kita, atau tambatan hati kita. Kita siap jadi makmum dan dia siap jadi imam dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Setelah prosesi pernikahan usai. Maka, dua manusia yang beda kelamin itu telah sah menjadi suami istri. Hal-hal yang awalnya tidak boleh menjadi boleh.

     Muncul kebiasaan baru yang jauh berbeda dengan kebiasaan lama. Sebagai contoh, aku dari kecil kelas dua SD sudah terbiasa tidur satu kamar sendiri, sampai aku kost waktu kuliah juga satu kamar sendiri, bahkan ketika aku menyewa rumah ketika bekerja juga satu rumah sendiri. Aku bebas mengatur rumah atau kamar sendiri. Ketika sudah menikah, tidur ada yang menemani, menyenangkan, tetapi terkadang, tempat tidur yang area biasa dikuasai sendiri dan bisa tidur sambil guling-guling sekarang mentok dan sering kaget ketika di samping kita ada sosok laki-laki. Awal-awal sering reflek, menarik selimut untuk menutupi muka, hehheh. Kebiasaan menjaga aurat dari laki-laki membuat gerak reflek terlalu mendominasi.Alhamdulillah seiring berjalannya waktu, makin terbiasa.

      Kebiasaan kedua adalah mencuci CD laki-laki dan membeli CD. Aku pernah mencuci baju bapak atau baju masku tetapi untuk daleman, jujur hampir tidak pernah mencucikan daleman lawan jenis. Setelah menikah, CD suami harus dicuci dan usahakan tidak dicucikan oleh orang lain. Baju-baju bisa dilaundry tetapi kalau daleman jangan deh. Hehehhe.Awal-awal merasa agak risih, untung suami bisa paham dan mulai melatih diri agar siap mencuci daleman. Begitu juga suami, sudah bisa mencuci daleman istri, dan aku juga mengajarkan cara mencuci bra dan CD. Kita melakukan pekerjaan rumah tangga secara jamaah tidak di laundry atau memakai asisten. Kebiasaan lain adalah suami menyuruh membeli CD, agak bingung memilih apalagi membeli sendiri. Ini kali pertama aku membeli daleman lawan jenis. Perasaan yang muncul adalah malu. Untung sahabatku,N, menguatkan aku agar..”biasa aja, orang juga akan cuek kali”.Akhirnya tugas pertama yang membuat deg-degan berhasil dilampaui juga.

     Puncak kegamangan adalah ketika melayani suami di tempat tidur. Bingung, mesti ngapain dulu...hehhehe..Nonton blue film belum pernah. Dipegang tangannya aja sudah deg-degan luar biasa. Mau ciuman bibir juga bingung. Alhamdulillah mungkin karena naluri dan sering eksplorasi, sering membaca teknik2nya, akhirnya lama-kelamaan mahir juga.hehhehe.

     Ternyata, suami pun punya kepanikan tersendiri ketika melihat bercak darah pada bekas kita bermain. Atau kepanikan ketika tiba-tiba teman kantornya bilang “mbok, ya kalau berangkat kantor ngaca dulu”. Suami yang polos bertanya, “emang kenapa”.Memang suamiku jarang ngaca kalau mau ke kantor, suami baru ngaca kalau potong jambang/kumis. Temannya bilang “tu lehernya merah”. Suami yang terlanjur panik, langsung menelepon aku, apalagi diperkuat dengan semalam kita bermain.”De, semalem kamu buat tanda di leherku yah?”.Aku setengah berpikir dan mengingat, soalnya kalau sedang bermain suka lupa ngapain aja.hehheh. Aku menyarakan dia untuk ngaca. Dan jika benar, segera kompres dengan air dingin, atau dengan pembersih muka.Itu pun hasil aku googling.hehhehe. Dan ternyata, itu hanya teman yang menggoda suamiku heheh.

     Makin hari makin terbiasa dan menikmati tugas sebagai istri yang menyiapkan air hangat di kamar mandi, baju di atas tempat tidur, sarapan untuk suami, sepatu yang sudah mengkilap, cium tangan dan mengantarkan suami ketika akan pergi. Tidak ada pendidikan formal menjadi istri yang baik, tetapi paling tidak, aku dulu melihat ibu melakukan itu untuk bapakku. Semarah apapun ibu pada bapak, ibu tetap melayani bapak. Begitu juga bapak, selalu memberikan hak ibu.

      Bagaimana dengan cerita lucu pascamenikah kamu?...tentu lebih banyak hal lucu yah...
     Semoga, kita bisa menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah. Amin

Dalam buai kasih, Maret 2013