Honeymoon (lawakan dari hornymoon)
Pak de dan bude mempunyai anak yang belum menikah (Y).
Usianya sudah lebih dari cukup untuk menikah. Adiknya yang laki-laki sudah
menikah dan mempunyai anak dua. Kami berdua (aku dan mbak lis) yang lebih muda
juga sudah menikah. Tidak ada tuntutan dari ibu (bude) dan bapak (pakde).
Mereka tidak berusaha menjodohkan karena takut tidak sesuai dengan selera
anaknya. Mereka berdoa terus-menerus dan menitipkan keinginannnya pada kami,
anak-anaknya yang telah menikah. Jadilah kami yang berbeban. Ibu tidak kuasa menyampaikan
keinginannya untuk segera “mentas”. Mentas itu istilah orang Jawa ketika orang
tua sudah berhasil membuat anak-anaknya, lulus kuliah, kemudian mendapatkan
pekerjaan dan menikahkan anak. Ibu terganjal mbakku yang belum mendapat
pasangan.
Banyak liku dan laku yang dijalani oleh mbakku (yang
masih lajang) menemukan tambatan hati. Ada di antara kami (saudara-saudaranya
yang sudah menikah semua) mempunyai perasaan optimis namun tak pula berperasaan
pesimis. Saking pesimisnya, masku (T) (anak kedua) sampai mengatakan “Ya kalau
ga dapat bujang, duda juga ga p2 to?”. Kami hanya diam, ketika kami secara
gerakan bawah tanah melakukan pertemuan-pertemuan kecil guna mewujudkan
keinginan bapak ibu. “Kalian kan tentu tahu, sebagai umat nabi Muhammad
hendaknya kita mengikuti sunahnya untuk menikah, menggenapkan setengah dien,
jika Allah mengambil kita di saat masih remaja dan lajang itu lain persoalan,
paling tidak kita mengusahakan jodoh kita, perkara dapat atau tidak itu
terserah Allah dan kita punya hujjah di hadapannya. Mas tu sayang sama
mbakmu...bla..bla…dan kulihat mbakku terlalu asyik dengan karier dan ga da
progress ke arah pernikahan..” Mas mulai tersirat pesimis. Mba (T) (anak ketiga) memberikan ide untuk
kita-kita mencari calon untuk mba Y. Aku dan mba Lis lebih banyak menyimak.
Selain karena kita saudara sepupu bukan kandung tetapi kita juga merasa paling
muda. Dan perbincangan ini menguap begitu saja…sampai muncul kembali lebih
kencang ketika aku yang paling muda memutuskan untuk menikah.
Muncul ide jahil mbaku (T) untuk mencuri melati
pernikahan dan memasukkan ke dalam tas mba (Y) (anak keempat yang belum
menikah). Mba Y merasa terganggu dengan melati yang sudah busuk akibat baru
dibuka setelah lama tersimpan di tas. Dia menggerutu “Siapa sih yang memasukkan?”
dan tidak ada yang mengaku karena takut heheheh. Mba (Y) terkenal paling
realistis tidak percaya mitos.
Ketika mba Lis umroh, ternyata mba (Y) nitip doa agar
dimudahkan mendapatkan jodoh. Alhamdulillah, sampai akhirnya ada pria dan masih
bujang mulai taaruf dengan (Y). Kami (aku, mba T, mbak S (anak pertama) )
mengikuti tahapan taaruf. Ketika mba (Y) mengalami kebimbangan, dia sering
curhat ke aku daripada ke mba2ku lainnya. Sampai aku bisa meyakinkan bahwa
tidak ada pasangan yang sempurna, justru kitalah yang membuat pasangan kita
menjadi sempurna di mata keluarga, masyarakat dan agama. Dan, pada idul fitri
kemarin, mba (Y) resmi dilamar disaksikan seluruh anak ibu (5 anak kandung dan
2 sepupu, aku dan mba lis). Berdasarkan perhitungan Jawa yang rumit ditentukan
hari pernikahan tanggal 24 oktober 2013 di tempat aku menikah dulu. Kalau dulu,
pelaminanku menghadap utara (lagi-lagi sesuai hitungan jawa heheh), sekarang
pelaminan menghadap barat.
Yang membuatku heran adalah justru yang semangat
memesan tiket pesawat untuk datang di acara nikahan mbak (Y) adalah
suamiku.hehehh. Aku lebih banyak santai, meski waktu itu aku belum tahu kalau
hamil. Ibu dan keluarga tidak mengharuskan kami datang tetapi disesuaikan
dengan kondisi kesehatan dan keuangan.
Alhamdulillah berjalannya waktu kondisi kandunganku
baik dan memungkinkan melakukan perjalanan. Meski tidak disyaratkan oleh
maskapai penerbangan, kami memilih untuk konsultasi kepada bu de dokter.
Seandainya dokter tidak mengizinkan, kami juga tak akan terbang. Dalam
peraturan penerbangan, disyaratkan melampirkan surat dokter jika kandungan
mencapai 7 bulan (28 minggu) dan berlaku maksimal 3 hari sebelum penerbangan.
Begitu pesan petugas bandara adi sucipto. Suami dan aq lebih sreg jika
konsultasi kepada dokter, serahkan pada ahlinya. Alhamdulillah, dokter
memberikan travel recommendation,
meski kita tidak minta, kita cuma ingin mengetahui kondisi janin.
Tiket sudah di tangan, travel recommendation juga sudah di tangan, surat cuti suami sudah,
surat cutiku juga sudah. Saatnya pergi.
Selasa, 22 Okt 2013
Aku mengumpulkan baju dan barang-barang yang hendak
dibawa. Memberi kabar mba Lis mengenai jadwal pesawat kami. Dia mengabarkan
kalau dia terbang besok sore dari Juanda sampai Adi Sucipto magrib. Kami
berencana ke Kebumen bersama-sama. Mba Lis menyuruh menunggu dan istirahat di
rumah Bayen, Kalasan dan sudah ada Bu Rum (asisten rumah tangga mba lis) yang
melayani. Bahkan mba lis menyarankan untuk hotmix dulu biar tidurnya
pules..hehehehh ada-ada aja..Ternyata pikirannya sama dengan suami, ga
jauh-jauh dari situ..wkwkwk.
Telepon berdering. Ada telepon dari mamah (mertua),
menanyakan kabar dan memberi tahu kalau
mamah menitipkan bingkisan untuk ibu di rumah melalui suami dan mamah mohon
maaf tidak bisa hadir kondangan. Tak beberapa lama suami pulang, dan menanyakan
kejelasan janjian dengan mba lis. Suami bilang “jadi boleh ML d rmh mbakkmu
de?”..tepok jidat..lho koq pikirannya bisa sama dengan mba lis. Apa karena
dua-duanya bintang yang sama dan dua-duanya orang yang paling kucintai.
Suami memutuskan untuk packing besok pagi karena
begitu lelah. Tuntutan kerja yang berlebih membuat suami punya keinginan kuat
untuk segera berlibur melepas penat terutama sejak musim CPNS. Aku
menyelesaikan setrikaan dan Alhamdulillah selesai. Suami dan aku sama-sama
memasang alarm jam setengah 4 pagi, meski pesawat jam 10.30. Air hangat untuk
mandi berdua besok pagi juga telah siap.
Rabu, 23 Okt 2013
Pagi jam setengah 4 aku sudah bangun, sholat, merapikan
rumah, membuat susu, dan membaca Quran. Tidak seperti biasa pagi ini suami
begitu ingin kugigit dengan tingkahnya. Dibangunkan susah, padahal belum
packing karena baju-bajuku sudah kusiapkan belum dimasukkan, sedangkan
baju-baju dia belum disiapkan. Kalau aku yang pilihkan, terkadang kurang sesuai
dengan keinginan dia, jadilah dia kusuruh memilih sendiri. Pukul 05.00 semua
sudah beres tinggal mandi. Kulihat dia sudah sholat dan mulai packing, kusuruh
mandi katanya “nanti nonton kartun dulu, ah…mengapa dia begitu menyebalkan”.
Sekarang aku tahu mengapa ibu-ibu menjadi cerewet, rupanya karena kalau
anak/suami disuruh tidak langsung jalan. Tidak beberapa lama, sewaktu mau
mandi, suami mengajak jima dulu dengan kata-kata “sebelum keramas, ayo dipake
dulu, takut di sana ga bisa, kan di rumah lagi banyak orang..heheheh”.
Hahahah…aku aja ga kepikiran…dasar otak laki-laki..wkwkwk dan aku suka.
Setelah mandi, aku mengajak mengambil uang dulu di atm
dan membeli roti karena stok roti untuk sarapan habis. Sewaktu di ***mart
bertemu dengan supir taksi **** yang kebetulan membeli roti. Pikiranku sekalian
ditanya, karena kami juga membutuhkan taksi. Akhirnya kami sepakat, dengan
taksi itu walau kulihat di wajah suami ada keraguan.Setelah kutanya, ragu
kenapa, dia juga tak tahu. Taksi mengiringi langkah kami sampai rumah, menunggu
kami mengambil koper dan mengunci pintu. Semua sudah siap, suami masih sibuk
lagi dengan sepatunya yang belum disemir, tidak seperti biasanya. Biasanya aku
yang riweh yang pengen minum, pengen pipis sebelum pergi.
Pukul 06.00 kita berangkat, sebelum berangkat, suami
masih bertanya “cek lagi, tiket, ktp ada yang ketinggalan ga”. Hal yang jarang
suami lakukan, biasanya aku yang bertanya, memang semua tiket aku yang bawa.
Pada awal perjalanan si bapak taksi ini suka sekali mengobrol, menanyakan
beberapa hal tentang kami, dll memberikan Koran kompas gratis untuk kami.
Beberapa jalan yang kami pilih tidak disepakati oleh supir taksi. Memang ada
beberapa kejanggalan, tumben sekali suami ketika mau lewat jalan mana, dia
menjawab “terserah bapak” dan ketika ditanya pesawat jam berapa dia jawab “jam
10”. Biasanya suami lebih memilih menjawab nama tol bla bla atau jam 9.30, satu
jam dari tiket asli. Dan aku juga merasa si supir ini terlalu banyak omong dan
ga nurut ketika kita menawarkan jalan. Baru setelah benar-benar telat suami
mulai geram dan mengatakan “kenapa mesti lewat jalan ini sih pak?”. Dan
ta..ra…kita sampai jam 10.00 dengan biaya taksi 300rb lebih padahal biasanya
150-200rb..dan itu berarti kita ketinggalan pesawat.
Setelah ketinggalan dan mendapatkan pengganti pesawat
pada penerbangan berikutnya sekitar jam 14.00. dengan menambah biaya
tentunya..hiks.. Aku mengabari mbak lis tentang keterlambatan kedatangan kami.
Mbakku hanya menekankan pada keselamatan kita. Saat yang tepat untuk “ngomel” sama
suamiku..hehehe paling mudah adalah menyalahkan..heheh. Setelah puas ngomel, aku
mengajak untuk makan, dan sholat. Laporan bahwa aku bumil sudah di zona E. Jam
menunjukkan 14.30 dan pesawatku belum dipanggil untuk masuk gate apa, hampir
aku tanyakan dan ternyata ada petugas teriak-teriak menginfokan penerbangan
kami. Tidak seperti biasanya..pikirku. Akhirnya kita naik pesawat air asia di
bangku depan tiga larik dari pintu. Kurang lebih 45 menit sampailah kami di
Jogja, naik taksi dari bandara ke rumah mbakku cukup membayar 25 rb, dan sudah
disambut bu Rum (asisten rumah tangga mbakku), sementara mbakku masih di
Surabaya. Aku lanjutkan dengan mandi dan sholat. Magrib mbakku sekeluarga
sampai dan sholat terus berangkat, makan sup kambing dulu di depan panti rapih,
kulihat suami makan dengan lahap, rupanya seleranya sesuai. Kemudian menempuh
perjalanan ke kebumen, lanjut ke hotel candi sari menaruh barang dan kula nuwun
ke rumah ibu. Sepanjang perjalanan aku lebih banyak bercengkerama dengan Kenaz
dan Kevin.
Kamis, 24 Okt 2013
dari kiri (anak pertama,kedua,kelima,keempat,aku, ketiga, mba lis) |
Mendadak dapet patner menyanyi |
Hari ini mbak Y menikah, kami tidur sangat pulas, jam
5.00 sudah terdengar kerabat-kerabat yang masak-masak di dapur telah datang.
Suami menikmati sekali tidur di rumah, karena kedinginan dia kepikiran juga
buat ehem-ehem..wkwkwk owalah…tetapi kutolak, takut ada yang mengetuk pintu.
Akhirnya kami mandi bersama, rutinitas kalau pulang ke rumah, dan sering
digodain saudara lain, kemudian kami siap berdandan dan memakai baju yang
secara sengaja seragam. Sewaktu ikrar ijab-kabul, justru aku yang menangis,
padahal sewaktu nikah aku saja tidak menangis. Tamu yang datang silih berganti,
aku, suami dan keluarga besar menjadi penyambut tamu. Prosesi pernikahan
berjalan lancar, kurang lebih jam 16.00 tamu mulai sepi, kami memutuskan untuk
pulang nebeng mbak lis lagi ke jogja. Meski ada kejadian ketinggalan barang dan
harus pulang kembali, akhirnya sampai jogja. Sewaktu pamitan di rumahku, yang
dikontrakan tetapi kalau kami pulang ada kamar untuk kami, suami membisik “de,
tempat tidur yang njeblos, dah diperbaiki?”..aku jawab “udah kayaknya”. Betapa
sialnya, sudah bisik-bisik masih terdengar oleh mbak lis, dia tertawa girang
dan bilang “pasti ngehotmix-nya heboh ni berdua”, “mandi aja heboh”..wkwkwkwk,
semua mbak2ku tertawa bersamaan. Kami pun berpamitan. Sampai Jogja lidah kami
dimanjakan oleh hidangan kepiting cak gundul. Kepitingnya enak, sepanjang aku
makan masakah kepiting, ini kepiting terenak, dan hal itu disepakati suamiku.
Terus perjalanan kami lanjutkan ke hotel di jalan kaliurang km 5,2. Kami
berpamitan dna mengucap terima kasih sudah diantarkan sampai hotel. Pemesanan
tiket seharusnya besok, Alhamdulillah akhirnya kita mendapatkan kamar dengan
harga 252.000, karena kalau pesan hotel yang lain banyak yang penuh. Kamar
lebih luas tetapi fasilitas sama, tempat tidur adanya yang twin, air panas
untuk mandi, air hangat untuk minum, televisi dan ac. Aku bersih-bersih, sholat
dan tidur.
Jumat, 25 Okt 2013
Pagi hari aku sudah sholat dan tidur sangat pulas, jam
7.00 di sini serasa masih pagi dan fresh, berbeda sekali dengan Jakarta. Aku
segera membangunkan suami, masih terbawa hawa-hawa dan kebiasaan di Jakarta,
suami bangun untuk sholat dan tidur
kembali, kata dia “ini jogja de, bukan Jakarta, di luar masih pagi”. Benar kata
suami, di luar masih pagi. Akhirnya tarik selimut lagi. Kemudian mengurus rental
sepeda motor dan dianter ke hotel oleh pihak rental. Itu tips hemat berlibur
hhehe. Sewaktu di Bali aku juga rental motor, berdua kemana-mana berbekal peta.
Lebih hemat dan bisa pergi jam berapa saja tidak bergantung pada kendaraan
umum. Di Jogja, kendaraan umum hanya sampai pukul 5 sore.
Suami ingin sholat di masjid kampus untuk jumatan. Sembari
nunggu aku makan di lembah ugm dan menunggu janjian bertemu dengan Ima yang
kebetulan ambil studi lanjut kuliah S2. Kita janjian bertemu seusai dia selesai
kuliah. Kami mengobrol di kantin kampus sembari menunggu suami pulang jumatan.
Jam 13.00, Ima memutuskan untuk pergi karena masih mengurusi pameran buku IKAPI
Jogja. Target selanjutnya kita mencari buku, ada 3 tempat penjualan buku,
pertama kita pergi ke terban, di sini bisa ditawar, yang berjualan buku tidak
banyak tetapi untuk buku-buku sosial dan media kadang lengkap. Sayang untuk
teknik kurang begitu. Kemudian, kami pergi ke social agency, bentuknya berupa toko
buku dan harga sudah pas, tidak usah khawatir, buku-buku di Jogja relatif murah
dan jauh dari harga di gramedia. Dan yang paling lengkap di taman pintar dulu
shoping, disini ada banyak penjual buku, ada 2 lantai dan lebih besar daripada
kwitang, mau cari apa aja ada, kecuali buku impor. Kalaupun ada buku impor yang
berbahasa Inggris biasanya second, dan kebanyakan sudah diterjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia, termasuk buku yang hendak kami cari.
Shoping Tampak Depan |
Di sini tidak ada calo buku, berbeda dengan di Senen. Kita
berhubungan langsung dengan penjual. Kita harus telaten tanyakan kepada penjual, buku yang kita cari, saranku
pergilah pertama ke lantai 2, di tempat ini buku bisa ditawar, bisa turun 10-50
ribu dari harga setelah didiskon tergantung kegetolan kita dan kebaikan
penjual, enak kan udah didiskon masih bisa ditawar lagi.hehehhe. Kalau tidak
ketemu buku yang dimaksud, baru pergi ke lantai 1. Berdasarkan pengalaman harga
buku di lantai 2 lebih murah daripada di lantai 1, bisa terpaut 1-10 rb
(lumayan kan bisa buat beli minum atau parkir).
Penjual di shoping juga ramah dan kooperatif, kita boleh tanya-tanya dulu,
baca-baca dulu sebelum membeli. Belum lagi, gratis disampul.hehehe. Dan suami
merasa bangga dengan strategiku mencari buku.heheheh. di Jakarta belum
menemukan yang model beginian.
malioboro |
Tujuan kedua, kami pergi ke malioboro untuk membeli
baju tidur untuk mamah, rok batik untuk kakak dan membeli oleh-oleh untuk
teman-teman. Dilanjutkan wisata kuliner. Makanan di sini cukup murah, sup buah
hanya 5 rb, laundry hanya 2.500 per kg, makan berdua, menu nasi, lauk (ayam,
seafoof, ikan, tempe, tahu), sayur (kangkung, capcay), minum hanya habis 30
rban, murah banget dibanding di Jakarta atau Bandung. Perjalanan terakhir ke
alkid (alun-alun kidul) terus pulang jam 10an, perjalanan termalam
bumil.heheheh biasanya jam 9.00 dah bobo.
Sabtu , 26 Okt 2013
Pagi ini, kita tidak berminat ke obwis karena sepertinya sudah biasa, kami
lebih banyak nostalgia zaman kuliahan…lewat kos yang pertama sampai yang
terakhir, mencoba makanan-makan zaman dahulu yang bikin gendut.hehhehe, dan aku
menemani suami menyalurkan hobinya di jogja, kemudian kita pergi ke tempat
penjualan bakpia patuk. Patuk adalah
nama desa di belakang malioboro yang kebanyakan menjual bakpia dengan beraneka
merek. Kalau aku berlangganan bakpia 25, alasannya: tempat jualan jadi satu
dengan pabrik sehingga kita bisa tahu cara pembuatannya, lebih fresh karena
langsung dari pabrik apalagi bakpia daya tahan kelezatannya maksilam 4-7 hari,
tidak lama, kemudian kita bisa minta cicip yang banyak.heheh. Saranku, masuklah
langsung ke dalam, harga di dalam beda dengan di luar, walau disitu tertulis “selain
karyawan dilarang masuk”, tapi pura-pura aja ga tahu.hehehh, langsung ketemu
mbak-mbak pelayan yang di dalam, tempatnya lebih leluasa untuk negosiasi harga
dan tidak terganggu oleh pembeli lain
yang lalu lalang. Harga bakpia campur sekitar 27rb, bakpia original sekitar 22rb.
Kemudian setelah ditotal masih diberi potongan harga sekitar 50rban.hehehe bisa
lebih hemat kan. Dalam kondisi seperti ini harus pandai-pandai berhemat tetapi
tetap bisa memberikan jajan sehingga bisa berbagi kebahagiaan dengan teman-teman
dan keluarga. Teman senang, dompet tetap bergelimang. Kami tidak lupa membeli
kalender 2014 untuk menyusun agenda tahun depan. Sebelum kami tidur, pihak
rental motor mengambil motor di hotel karena besok pagi, kita akan check out.
Kami memesan taksi langganan yaitu indra kelana.
Minggu , 27 Okt 2013
Hari ini kami pulang ke Jakarta, kali ini aku naik
batik air. Aku dan suami ke bandara naik taksi, biayanya cukup 50rb. Di batik
air lebih nyaman daripada sebelumnya, fasilitas mirip garuda, diberi makan ada
layar di bangku, agak lega. Bedanya dengan garuda, makanan berupa roti,
sedangkan garuda makanan berat (nasi,dll) dan ada hetset. Kalau di batik tidak
ada hetset, kalau mau menyewa 20rb. Kami pulang dari Bandara naik taksi lewat BSD-alam
sutera, lebih cepat sampai ke rumah dengan biaya taksi sekitar 170rb an.
Pulang ke rumah, suami masih terbawa nuansa jogja,
sewaktu beli mie ayam dan membayar 20rb, kaget, karena di jogja menambah 10 rb
lagi sudah dapat lengkap plus minum dll.hheheheh. Kita berkhayal seandainya
bisa di mutasi bareng-bareng ke jogja tentu akan seru. Di jogja ka nada UPBJJ
Jogja, ada juga LIPI Jogja, sehingga hal itu bisa-bisa aja. Kita juga bermimpi
suatu saat bakal punya rumah di jogja, minimal tanah. Semoga jadi kenyataan. Karena
selalu ada aja alasan buat ke sana.
Kota romantis yang menyatukan dua hati, akhir oktober 2013 saat
kehamilan pertama dan naik pesawat bersama tampanq.
Komentar
Posting Komentar