Keajaiban dariNya
Hampir
tiap hari aku mendengarkan radio.
Keisenganku mulai kambuh seperti zaman kuliah dulu yaitu ikut kuis. Aku
mengikuti kuis di salah satu radio swasta yg beritanya tentang momy and kid.
Aku mengikuti kuis dengan judul ramadhan make over, caranya dengan mengirim
email ke radio tersebut. Iseng-iseng aku kirim email ke radio tersebut. Sudah
sekian waktu tak jua ada beritanya. Aku ikut kuis lain masih di radio itu
tentang bukber di kantor. Dan tetap juga tak ada balasan. Ya sudahlah pikirku,
namanya juga iseng. Hadiahnya ramadhan make over 1 lusin mini cupcake. Entah
enak atau bukan masalah, namanya juga iseng-iseng saja. Mendengar para
pemenang, kebanyakan mereka bekerja di swasta dan berada di Jakarta, membuatku
semakin ikhlas untuk melupakannya. Mengingat memang radio itu di Jakarta dan
sementara aku bekerja di pinggir Jakarta, terlalu jauh mungkin, begitu pikirku.
Aku masih mendengarkan radio tersebut dan mulai menyukai acara dan hafal nama-nama
penyiar. Iseng-iseng aku add penyiar-penyiar radio, radio dan sponsor-sponsor
seperti cupcakes.
Sempat
aku curhat sama temanku. “Ih…koq ikut kuis di Jakarta ni susah bener, ga hoki
nih, padahal di Jogja, aku sering banget menang”. Temanku ini malah ketawa dan
bilang, “kalau Jakarta penduduknya sekian kalinya jogja dan aku baru pertama
ikut kuis dan peminatnya tentu lebih banyak, sehingga peluangnya makin
terbatas.”Setelah kupikir-pikir betul juga pendapat dia.Kalau ikut kuis yang
hanya jawabannya yes no itu terlalu mudah sehingga peminatnya banyak dan peluang
menang kecil. Kumulai mencari-cari kuis seperti ramadhan make over yang isinya
mengarang indah. Anak sastra gitu lho, mengarang adalah makanan
sehari-hari.heheheh yang ini koq sombong bgt.
Siang itu
kerjaanku bejibun. Sebenarnya aku sudah terbiasa kerjaan bejibun asal ga semua
deadline. Jadi kita punya waktu yang masuk akal untuk mengerjakan agar
kualitasnya juga memuaskan. Kerjaan itu pula yang membuatku mengenal pak I dari fakultas. Dia dosen bahasa Indonesia,
berlaku sebagai editor dan aku sebagai korektor tidak mengedit sampai
substansi. Perkenalan yang tidak sengaja, dan entah bagaimana ceritanya, dia
bercerita tentang kondisi anak yatim di suatu daerah dan cerita kondisi masjid
di beberapa daerah. Dia hanya bercerita, membuatku tergugah, secara aku juga
yatim piatu. Aku menanyakan nomor rekening yang bisa ditransfer dan pak x
menghubungkan dengan seorang ibu H. Aku pun tak berpikir panjang, padahal
kondisi keuangan mulai menipis, tanggal 1 masih jauh, pos pemasukan masih jauh
dan belum bayar kontrakan dll. Tapi entah, aku merasa optimis saja. Aku berniat
untuk transfer sepulang kerja. Pada jam istirahan seharusnya bisa saja aku kea
tm sebentar tetapi kerjaan yang dikejar deadline membuatku memilih tinggal di
kantor.
Subhanalloh,
tanpa diduga aku mendapatkan amplop berisi 3 kali lipat uang aku donasikan pada
anak yatim piatu. Padahal kupikir amplop itu akan diberikan bulan September
karena puncak acara bulan September. Tak berapa lama pak I menanyakan apakah
aku sudah pulang dan menanyakan beberapa kerjaan. Aku menjawab dan mengatakan
“Subhanalloh, saya baru niat udah dikasih rizki sama Allah”. Dia pun menguatkan aku untuk melakukan hal
yang lebih lagi. Alhasil, aku bisa menabung kembali. Sambil bergurau, kadang
rezeki butuh pancingan, meskipun sebenarnya Allah yang maha Pemurah tak butuh
apapun dari manusia. Yang ada kita yang butuh.
Itu
keajaiban yang pertama, maka dengan itu aku meniatkan, jika menang kuis itu,
aku ingin membagikan ke teman-teman, itupun namanya bersedekah. Kalaupun tidak
menang, paling tidak aku dah punya niat baik ingin berbagi.Tak berapa lama,
dengan mengubah niat yang semula ingin menang kuis dan memakannya sendirian
menjadi makan bersama teman-teman. Aku ditelepon pihak radio dan disuruh
menceritakan secara lebih detail. Tetapi mereka belum memastikan kapan dionairkan. Pihak radio menanyakan alamat rumah untuk
dikirim hadian 1 lusin minicupcake. Tetapi aku minta dikirim ke kantor saja
supaya bisa langsung bisa dibagikan meskipun tidak merata. Sewaktu dionairkan,
sepertinya terdengar banyak yang terbuka hatinya akan pentingnya silaturahmi .
waktu itu penyiar Moza sampai bilang “sepertinya semua orang di sini
senyum-senyum buru-buru pengen nelpon ortu mereka”. Ya syukurlah kalau
berdampak positif membuat pendengar lebih menghargai pentingnya silaturahmi
apalagi di bulan ramadhan ini. Tak berapa lama, kiriman cupcake sampailah
dikantor dan kubagikan ke teman-teman. Dan itu keajaiban kedua, berbagi dengan
sesama dengan gratisan dengan modal niat yang baik.
Keajaiban
ketiga, hari Selasa, aku mendapat tamu bulanan dan itu membuatku tidak
berpuasa. Pagi hari aku janjian sama temanku nonmuslim agar mencari makan
bersama. Kali ini karena aku yang mengajak, aku mentraktir dia. Dia tampak
gembira dan terlihat tidak enak, melihatnya yang tidak enak aku mengatakan “Aku
dapat dari paduan suara”. Hehehhe, padahal uang paduan suara udah habis kapan
tahu, tapi barangkali itu hal yang mudah mengingat kegiatan yang gampang
dilihat. Pulang makan siang, kantor sepi.
Ibu atasan menanyakan beberapa orang. Aku menjawab tidak ada. Ketika si
ibu bertanya “kemana”. Aku jawab “mungkin sholat, bu”. Si ibu terus bertanya
“kenapa mungkin, masa teman pergi ga tahu”. Ya karena melihat pertanyaan ibu,
aku jujur kalau baru makan siang. Kupikir dia bakal marah, eh ternyata dia
malah sebel karena tidak diajak.hahhahah. di luar dugaan. Dia mengajak hari
rabu agar makan bersama dan aku disuruh woro-woro sama teman-teman yang tidak
berpuasa. Jadilah kita makan gratisan, makan gratisan tidak berhenti sampai
disitu. Hari berikutnya aku masih makan berdua dengan temanku nonmuslim, dan
kali ini dia mentraktirku untuk perayaan ulang tahun. Sebetulnya dia ingin
mentraktir sewaktu hari selasa, tetapi karena keduluan aku sehingga dia
memindah hari kamis. Jadilah makan gratisan again. Hari jumat, temanku yang
nonmuslim diajak makan oleh teman-teman jemputannya. Akhirnya, dia mengajakku.
Jadilah kita berempat makan di luar dan di luar dugaan pula aku ditraktir again
oleh salah satu teman jemputan temanku. Dan ini hari ketiga aku dapat gratisan
secara berturut-turut, subhanalloh.
Teringat
kata-kata ibu x, dosen bahasa inggris,
ketika hampir tiap tahun dia dapat hadiah doorprize. Kata dia niatkan
untuk orang lain dan kebaikan. Teori itu pernah aku lakukan sewaktu aku dapat
doorprize sewaktu retreat. Ku ingin memberikan 2/3 doorprize untuk menambah
sumbangan anak-anak yatim di tempat biasa aku nyumbang. Dan subhanalloh, aku
mendapatkan uang kedua tertinggi. Alhamdulillah sudah tertunaikan juga.
Teringat pula kata-kata pak I. Orang yang bersedekah cenderung sehat dan ceria
dan dimudahkan urusannya. Itu juga termasuk rezeki yang diberikan olah Allah.
Subhanalloh, iya kalau dirunut. Alhamdulillah ketika berhubungan dengan pejabat
yang kata orang super sibuk, Alhamdulillah ketika berurusan denganku seakan
ngalir mudah. Tentu itu berkatNya. Meruntut lagi, dari 1 januari 2012 sampe
sekarang aku juga tidak pernah izin dan sakit. Artinya Allah memudahkan
urusanku dan memberikan kesehatan. Amin Ya Robbal alamin. Padahal kalau Allah
ingin mempersulit langkahku mudah saja, tidak usah dibangunkan saja sampai jam
12 siang. Tentu aku bisa tidak masuk. Tetapi Allah masih sayang, Dia bangunkan
aku terlambat 30 menit, sehingga aku bisa masuk kantor.hehehe. dan itu
keajaiban keempat.
Sebenarnya
keajaiban-keajaiban itu masih banyak dan tak kan habis kalau disebutkan. Semoga
ini berguna untuk orang lain dan memaknai ini sebagai hal yang positif. Dan
semoga kita terhindar dari riya, karena sejatinya kita adalah makhluk yang
lemah dan tak berdaya. Tetapi kita mampu jadi makhluk yang kuat seperti
gatotkaca otot kawat, tulang besi dengan kehendakNya. Semoga kita sampai
tahapan istiqomah untuk bersedekah dan berbagi kepada sesama.
Pondok Cabe, 1/3 terakhir Ramadhan
Komentar
Posting Komentar