Balada Tak Punya Pembantu
Surat
cuti mama papa sudah diurus, barang-barang sebagian sudah di packing, punya
papanya yang belum. Tiket untuk si mba juga sudah dibelikan. Hari sabtu ini,
kitchen set yang dipesan akan datang, dan dipasang. Memang janjinya sebelum
natal, sudah diantar. Dan seperti biasa, kalau ada hal-hal seperti itu, mama
yang selalu direpotkan, papa ya masuk kerja. Dari pagi aku sudah masak dan
mempersiapkan kudapan untuk tukang yang akan masang kitchen set. Kata papa,
akan datang siang, berarti kan mempersiapkan makan siang. Seperti biasa jalanan
macet dan baru datang sore, sebelum magrib sudah selesai masang dan istirahat.
Terus pamit sholat dan kemudian makan (jadi makan sore) kemudian pamit pulang.
Memasang
kitchen set agak berisik, ini masih beruntung karena bata merah, kalau beton
(bangunan-bangunan apartemen) lebih berisik lagi. Jadi, kalau mau masang
kitchen set saya sarankan untuk siang/sore jangan malam, takut mengganggu tetangga
yang akan istirahat.
Minggu, 21 Desember 2014
Rumah
sudah bersih dan beres, hari ini mba (art) yang selama ini mengasuh Ritza
pulang dan tidak akan kembali. Dia
mengasuh Ritza dari lahir, ada sedikit ketakutan dia bakal nangis atau sakit.
Alhamdulillah, yang ditakutkan tidak terjadi, Ritza seharian nempel sama
mamanya, bahkan dadah (melambaikan tangan) saat kita antar mba di halaman. Mba
diantar ke stasiun oleh orang yang sudah kupercaya, sementara papanya hari
masuk kerja. Kerjaan papa semua dikejar deadline, padahal Selasa kita harus ke
Surabaya. Kata papa bisa terancam nih. Sebenarnya kerjaan papa dah beres cuman
karena kerja tim jadi menunggu temannya beres, nah ini yang membuat kerja
ekspres terhambat.
Kebetulan
ada undangan ulang tahun dari tetangga, karena Ritza belum bisa berangkat
sendiri, jadilah mamanya ngikut. Setelah, mengantarkan mba pergi, kami pergi ke
acara ulang tahun.
Senin, 22 Desember 2014
Hari
ini mama dah cuti, tetapi papa belum..akhirnya kita berdua (aq dan Ritza) di
rumah. Alhamdulillah pas hari ibu ini, semua kerjaan beres, nyatanya aku masih
bisa memanjakan diri. Intinya jadi ibu rumah tangga tanpa pembantu itu bisa.
Yang terpenting bisa mengatur waktu dan
mengorganisasikan. Jangan bersedih jika Anda ibu rumah tangga dan tidak punya
asisten. Lakukan dengan senang hati semoga semua beban terasa ringan.
Berikut tips untuk ibu rumah tangga dan tidak
punya asisten, versi mama Ritza..hehehehe
1)
Klasifikasikan kerjaan
Maksudnya ada pekerjaan yang bisa disambi gendong
ade, ada yang engga. Yang bisa contohnya: ngelap-ngelap meja, nyapu sekadarnya,
buat minum, ngepel, jemurin baju, nyiram tanaman, nyuci pake mesin, masak
ringan. Yang engga, nyetrika, masak besar.
2)
Bangun pagi lebih pagi dari si ade
Nah lho, Ritza (8 bulan) kadang bangun jam 3.
Nah, kalau gitu, titipin aja ke papanya, atau nenenin lagi biar tidur hahaha.
Logikanya, pekerjaan lebih cepat selesai saat anggota keluarga lain terlepap.
3)
Tata rumah Anda
Maksudnya bukan sembarang menata tetapi atur agar
setiap benda mempunyai tempatnya. Contoh: sabun-sabun saya letakkan di lemari
bawah wastafel sebelah kanan, sementera bumbu-bumbu kiri. Kemudian, pakaian
kotor ade langsung dipisah dengan mama papa, begitu juga baju kemeja putih papa
langsung dipisah dengan tempat tersendiri. Manfaatkan kitchen set dan
minimalkan benda-benda di luar (soalnya si ade dah pinter berantakin..hihihi)
Begitu pakaian
kering, tips mengangkat jemuran, pakaian
ade dipisahkan dengan pakaian mama dan papa, akan lebih mudah mencari dan
menyetrikanya serta memasukkan ke lemari. Saya memanfaatkan tas abang-abang (tas
plastik gede) untuk mengelompokkan. Kalau pas belum sempat nyetrika, masukkan
aja terus direlesting, sementara terlihat rapi daripada berceceran. Kalau pas
nyetrika bisa gunakan sprei dan handuk sebagai alat, jadi sekalian licin.
4)
Manfaatkan Teknologi
Tidak harus canggih, secara yang canggih harganya
biasanya mehong. Contoh, untuk mengepel saya pake yang tongkat, bukan manual. Untuk masak masakan ade, saya pake slowcooker, kalau ngetim manual untuk
menghasilkan tim yang kental dan lunak, lama dan menghabiskan gas (secara gas
naik lagi..hiks). Untuk penghalus bumbu, saya pake blender khusus (tidak
dicampur dengan punya Ritza) untuk menghancurkan bumbu. Bahkan kadang saya
sudah membuat bumbu dasar (bawang merah, bawang putih, garam) serta (cabe
halus). Jadi pas masak tinggal cemplung-cemplung.Tapi jangan sekali-kali
gunakan irisan bawang merah sekarang untuk besok ya..
Nah, untuk nyuci, saya gunakan mesin cuci pintar, hemat listrik dan
air, keluar langsung demek, jadi ga lama jemurnya..hehehe..yang ini saya
benar-benar berinvestasi karena harganya agak mehong hehehe (versi saya). Saya
juga beli alat pemotong (yang ini
dikomporin teman kantor) dan belum digunakan hahahaha.. Nah, saya juga dikasih
kado untuk buat roti panggang..yang ini juga bisa digunakan, tetapi masih rapi
di kardus.kikikk..Gunakan pula toples-toples
kecil untuk menempatkan bumbu dengan rapi dan mudah diraih, membuat masak tidak
butuh waktu lama.
5)
Sediakan alat-alat kebersihan
Sepele tapi penting menjaga kebersihan. Pas
pipis, eh si lantai kamar mandi kotor, bisa sekalian gosok dengan sikat yang
ada pegangannya, ga perlu bungkuk-bungkuk. Serok juga ada pegangannya, bisa
disambi gendong. Ada lap-lap khusus, misalnya lap dapur, lap meja (debu), dan
lab bersih (piring basah dll) meminimalisasi penggunaan tissue.
Pas nyuapin, saya pake slaber, jadi cemotan ade
numpah di slaber, baju tetap masih bisa digunakan. Nah, setelah makan, slaber
dikucek, dicuci, dijemur biar nanti bisa digunakan lagi.
6)
Libatkan pasangan Anda.
Kalaupun tidak bisa minimal tidak
merepotkan.hahahaha…
7)
Manfaatkan waktu tidur ade
Kalau dia sedang tidur, gunakan pekerjaan yang
tidak bisa disambi. Tips masak cepat:
pagi hari, saya memasak dahulu, bahan-bahan sudah saya siangi/iris-iris malam
hari, paginya tinggal cemplung-cemplun sehingga masak tak butuh waktu lama.
Sementara itu, bisa juga mencicil setrikaan. Tips menyetrika cepat: Kalau pas ade bangun,
dicabut stekernya, kuel masukan lagi ke tas abang-abang ( tas plastik gede).
Saya juga menyetrika sesuai kepemilikan. Misal pagi ini saya nyetrika milik
papa, mulai dari kemeja-kemeja, celana-celana kantor, kaos-kaos untuk pergi, seterusnya.
Saya mulai dari yang penting dulu (baju untuk ke kantor) terakhir baju tidur.
Ibaratnya kalaupun keteter banget yang kusut kostum tidurnya heheheh. Begitu
juga untuk pakaian mama, pakaian ade terakhir disetrika. Hehehehe. Untuk handuk
dan sprei memang saya mencuci seminggu sekali.hehehehe..jadi tetap siapkan alas
khusus menyetrika. Sementara untuk memasukkan baju ke lemari, bisa disambi
gendong.
8)
Jaga kebersihan dan kerapihan
Jadi kalau begitu ada kotoran langsung
dibersihkan, dijamin kalaupun Anda begitu malas, belum sempat bebenah, tidak
begitu terlihat jorok. Letakkan barang yang sudah digunakan ditempat yang sama
Anda ambil. Ini meminimalisasi berantakan. Kalau sduah begitu, nyapu,
membersihkan debu dan menyikat kamar mandi tidak harus dibersihkan tiap hari.
Hehehe
9) Mencuci piring yang efektif
Tipsnya:
a) Bersihkan bekas makanan yang ada dipiring dan
taruh di tempat sampah
b) Kelompokkan berdasarkan funsi dan bahan, contoh
gelas, piring untuk lauk, piring makan dan printilan ade.
c) Biasanya saya nyuci printilan ade dengan sabun
khusus yang dipisah dengan punya mama papa.
d) Setelah itu, baru punya mama papa bermula dari
yang paling sedikit kotor, misal gelas beling, bahan yang plastik, piring lauk,
piring makan, sendok garpu.
e) Sabuni satu kelompok langsung bilas taruh di
tempat untuk cucian bersih, kemudian baru sabuni lagi dan terus sampai kelompok
terakhir terberat misalnya wajan berlemak.
9)
Sarapan dulu
Sarapan penting sebelum mulai bekerja meskipun
itu pekerjaan rumah. Kebetulan kalau
papa Ritza sarapannya mudah. Yang terutama susu, dan temannya bervariasi dari
oatmeal plus buah-buahan, smoothie, roti, telor dadar, omelet, kentang,
pancake, sandwich, sereal, bubur ayam, mie, spageti..ya divariasikan
aja..itu-itu juga heheheh. Papa tidak bisa sarapan nasi atau lontong, sementera
perut saya lebih fleksibel, apa aja bisa.
10) Bersihkan
rumah secara teliti seminggu sekali dan cek stok
Maksudnya, seminggu sekali bersihkan rumah lebih
teliti, misalnya menyapu lebih teliti, kolong-kolong, bersihkan plafon,
bersihkan kaca. Hal ini bisa dilakukan seminggu sekali. Mengelap-elap yang
belum terjangkau tiap harinya.
Kemudian, cek stok bumbu dapur adakah yang
kurang, persediaan bumbu dapur di kulkas, cek bahan untuk sarapan, atau untuk
urusan bersih-bersih mungkin sabun habis. Segera beli sehingga tidak mengganggu
kinerja satu minggu ke depan.hehheeh
11) “Me time”
Kerjaan rumah kalau dituruti rasanya tidak akan
selesai. Luangkan waktu untuk melakukan kegiatan yang disenangi, contoh: nonton
TV, nonton film, pengajian, belanja..hehehehe..boleh sesekali makan di luar,
seharian tidak masak untuk refresing.
12) Jangan
ngoyo
Tadi seperti saya ceritakan sebelumnua, jika
belum sempat ngepel hari ini bisa dikerjakan besok, jika setrikaan numpuk bisa
disetrika dengan dicicil sewaktu senggang..apalagi kalau anggota keluarga sudah
beranak pinak..hihihi..setrikaan lebih banyak. Kalau macam saya masih IMAS (Ibu
Muda Anak Satu) masih sedikit..
13) Jika
masih repot ambil jalan pintas
Letakkan cucian di laundry, itu pernah saya
lakukan waktu hamil besar dan si papa (yang tugasnya nyuci) sering dinas luar.
Akhirnya cucian numpuk dan terpaksa laundry..hehehe.. Kalau tak sempat masak
bisa gunakan layanan warteg atau catering atau makan di luar seperti yang saya sampaikan
sebelumnya. Kalau tak sempat jemput anak, gunakan layanan antarjemput anak.
Dan tara..papa pulang semua sudah bersih, rapi,
dan wangi. Terlihat pujian “Lho, ga da si Mba malah rumah lebih bersih, rapi,
dan wangi, berarti ga butuh asisten dong” begitu ledek papa. Nah lho…
Akhir
tahun 2014, saat tak punya pembantu
Komentar
Posting Komentar