Bisnis Pertama di Pondok cabe




Sebenarnya kulakan pertama sudah awal bulan Oktober 2012, tetapi  aku memutuskan untuk fokus pada prajab. Kegiatan jual beli aku serahkan pada patner kerjaku mas Syamsul. Dia yang rajin berjualan. Akhir Oktober kupikir sudah saatnya berjualan tetapi ternyata kerjaan kantor yang menumpuk membuatku menyelesaikan kerjaan kantor satu demi satu. Alhamdulillah, patner dagangku satu ini tak banyak mengeluh untuk berjualan sendiri.
Akhir Oktober, patner kerjaku mulai merasakan agak sibuk karena kuantitas yang bertambah di kantornya. Dia memutuskan tidak segiat dahulu dalam memasarkan produk kami. Alhamdulillah dagangan kami rupanya diminati orang. Kami menjual jam yang sangat nyentrik, berbeda dengan jam-jam biasanya yang menggunakan jarum. Jam yang kami jual disebut Tokyo Flash yang sangat booming di pasaran Asia. Jam ini menggunakan LED, tidak pasaran, berdesain unik dan penampilan menarik.
Kebanyakan customer kami menyukai jam ini karena desain yang futuristik, canggih, mutakhir dan cara membaca yang brillian. Tidak semua orang yang pandai bisa membaca jam ini. Cara belanja  kami juga tidak ribet, pilih, kirim uang , kami kirim barang. Aku berusaha mencontoh cara dagang Nabi Muhammad yang transparan dan tidak menyulitkan orang lain.  Materi prajab pun kami terapkan “Jika bisa mudah untuk apa dipersulit”. Kami berusaha menjaga komitmen untuk memberikan pelayanan kami dan menjaga kualitas produk kami. Sebelum dikirim, barang-barang dicek dahulu, mulai dari setting jam, kondisi barang, buku petunjuk, batere cadangan, packing dan alamat kami minta yang selengkap-lengkapnya.
Kami berusaha memberikan harga yang pas, bahkan sangat murah jika dibandingkan dengan toko lain. Kami meniru orang Cina yang menjual dengan kualitas sama tetapi lebih murah. Alhamdulillah banyak reseller, membeli tiga buah untuk jabotabek bebas ongkir. Itu memudahkan orang lain untuk berusaha juga. Buatku secara pribadi, bermanfaat untuk orang lain jauh lebih mulia daripada mencari keuntungan sebesar-besarnya. Sementara untuk luar jabotabek, minimal belanja 5 buah beragam mendapat potongan 20.000. Jika ongkir 20,000 itu sama saja free ongkir,  seimbang.
Kami berusaha menjaga hubungan baik dengan customer. Info yang bisa diperlukan customer kami berikan. Seringkali mereka bertanya saja tanpa membeli. Buatku itu bukanlah suatu yang sia-sia, bisa saja dia tidak tertarik tetapi menceritakan kepada orang lain dan orang lain tertarik. Itu yang terjadi pada beberapa customer. Sempat aku bingung, customer tahu darimana, karena aku tidak kenal dan belum memasang di dunia maya.  Rupanya promosi itu dari bibir ke bibir, Subhanalloh.
Patner kerjaku ini juga simple. Menurutnya, jualan untuk happy-happy. Dia terlihat tanpa beban dan enjoy. Kadang kalau ada customer yang memilih COD, dia juga yang melayani. Hehehehe, sampai packing ke luar kota juga dia yang packing. Untuk urusan uang semua dipegang sepenuhnya olehku. Alhamdulillah, dia juga percaya sama aku. Kata dia, “berdagang itu harus saling percaya, kalau tidak percaya malah pusing tak bisa tidur”. “Kalaupun mau ditilep, lagian sama kamu, orang yang kucintai”. Hahaha, aku berusaha amanah menjaga keuangan dengan sebaik-baiknya. Tidak mencampur dengan uang pribadi. Alhamdulillahnya, bank yang kita pilih juga berbeda dangan uang gaji keseharian jadi kemungkinan tercampur bisa diantisipasi.
Aku tidak tahu patner kerjaku ini punya basic bisnis atau tidak. Kalau dilihat dari jalur formal tidak ada. Hanya saja dahulu dia suka sekali desain robot, kadang jika ada yang berminat, dia jual pula. Lagi-lagi dia tidak berniat berdagang, itu berawal karena dia menyukai robot. Kecintaannya pada robot membuahkan hasil dalam kontes robot di Bali sewaktu kuliah, tetapi aku tak tahu persis. Dia jarang menceritakan prestasinya. Katanya takut sombong.
Buatku, ini bukanlah bisnis pertama di Jakarta. Sewaktu aku tinggal bersama mbakku di Tamini. Mbak mengajakku berbisnis pengadaan ikat pinggang, kaos kaki, sepatu, topi, jilbab dengan identitas sekolah. Alhamdulillah meskipun melelahkan karena tiap sabtu kita cari pelanggan sedangkan minggu kita cari barang, akan tetapi menyenangkan. Mbakku juga mengajarkan aku untuk sabar meladeni customer. Karena tidak semua customer itu baik, tetapi berusaha untuk sebaik-baik pedagang. Begitulah pesan mbak. Niatkan untuk ibadah. Mbak membuka cakrawala berpikirku agar tidak mengatakan side job  tetapi gunakan second job. Insya Allah hasilnya akan sama dengan job utama. Jika kita katakan side job ya selamanya hasilnya hanya tambahan. Kita tidak terlalu serius. Jika kita katakana second job , kita berusaha serius seperti job pertama.
Aku banyak berguru pada orang-orang yang sudah berbisnis. Aku belajar pada salah satu sahabatku, Tika di Cirebon. Dia bukan orang marketing, bahkan dia jurusan Kimia. Tetapi soal jualan, dia yahud, tidak memaksa berjualan seperti sales-sales kebanyakan, tetapi lebih pada ilmu sabar dan memberikan kesempatan customer untuk berpikir. Jika kita diminta pendapat , berikanlah yang jujur. Begitulah pesannya. Dia juga menjadi reseller, dia jugal juga produk jam ku. Hheheh. Maklumlah dia sangat mahir dalam berdagang sehingga tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk menjual barang daganganku. Selain kita bisa bersilaturahmi secara intens, kami juga bisa berbagi dalam strategi pemasaran.
Customer lain menyuruhku untuk menjual dengan internet. Mulailah akhir November aku membuat blog dengan alamat :
NYENTRIKSHOP (online)
HP 085643218934
Twitter: @brillianwahyu
FB: Syamsul Pratiwi
Gtalk: brillian.wahyu@gmail.com
BB pin : 235DAOB6

Intinya kita membuat customer nyaman berbelanja dengan media yang mereka bisa jangkau. Kami minta doa agar, dagangan kami, laris manis tanjung kimpul, dagangan laris, duit kumpul. Kami bisa berdagang dengan amanah dan istiqomah sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW. Berdagang yang jujur dan sama-sama senang. Bukankah menyenangkan orang lain itu juga ibadah.
Teman lain yang mengatakan, niatkan untuk nikah. Niscaya rezeki akan semakin melimpah dan hidup akan semakin berkah dengan sedekah. Aku terbuka untuk menerima saran dan kritik dari teman-teman. Makin tinggi pohon makin tinggi anginnya. Jika kita ingin melihat indah pelangi harus siap pula menerima rintik hujannya.
Aku sempat menyertakan alamat lengkap rumahku sebagai offline shop tetapi kata patner kerjaku tidak usah. Dia takut kalau nanti ada yang menginginkan datang langsung ke toko nyata dan aku sedang bekerja malah repot. Karena kondisi rumah yang kosong, kasihan. Oleh karena itu, jujur saja jika kita masih online. Kami punya mimpi yang sama, kelak akan membuat nyentrikshop menjadi toko nyata tidak hanya online. Semoga kita bisa mewujudkan. Amin
Bismillah… 



Pondok Cabe, 3 Desember 2012





Komentar

Postingan populer dari blog ini

IELTS

Tes Bahasa Hingga Akademik

Review Kantong Asi Untuk Si Ade Zio