KPR Menjadi Semacam Solusi





Tiap orang menginginkan punya rumah. Rumah merupakan kebutuhan pokok. Ada banyak pilihan, ada yang memilih pondok mertua indah atau ikut orang tua, ada yang memilih mengontrak atau kos, ada juga yang dapat warisan dan subsidi dari orang tua. Dan pilihan yang aku pilih adalah mengontrak sembari mengusahakan punya rumah. Baik orang tua, mertua, suami maupun aku bukanlah orang yang super kaya yang bisa membelikan rumah. Alhasil, semua hasil berada di tangan sendiri, dengan keringat sendiri, bergantung usaha sendiri (berdua dings dengan suami).
Sebetulnya permasalahan adalah karena harga rumah semakin melambung tinggi dan banyak masyarakat yang kesulitan memperoleh rumah, terutama masyarakat dengan kelas ekonomi menengah ke bawah, atau latar belakang seperti aku.heheheh…semoga kelas ekonomi bisa berubah.
Salah satu alternatif dengan berhutang ke bank melalui KPR. Terbukti kredit ini cukup efektif membantu masyarakat. KPR menjadi lebih diminati dibandingkan tunai maupun tunai bertahap  terutama konsumen semacam aku heheh.
Hasil survei Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, sepanjang kuartal II-2012, sebagian besar konsumen (82,09%) masih memilih KPR sebagai fasilitas utama membeli properti residensial. Dari total KPR yang dikucurkan, masyarakat memilih KPR komersial sebanyak 99,12%. Fasilitas KPR yang digunakan konsumen dalam membeli properti pada kuartal II-2012 tersebut meningkat jika dibandingkan dengan kuartal I-2012, sebesar 78,33%. Kemudahan untuk mengakses KPR dan tingkat suku bunga rendah sekitar 9-12% mendorong peningkatan tersebut dibandingkan kuartal sebelumnya.
Hasil survei juga menunjukkan, sebanyak 11,91% konsumen memilih menggunakan fasilitas pembiayaan secara tunai bertahap dan hanya 6% membeli secara tunai. Dari survei ini kita dapat simpulkan bahwa pembayaran menggunakan KPR sangat diminati dan pastinya memiliki banyak keuntungan baik untuk membeli rumah atau untuk investasi di properti.
Berikut tips memilih KPR
1. Bandingkan sistem bunga KPR yang dipakai apakah memakai bunga tetap (flat) atau mengambang (floating)
2. Jangan terpancing bunga rendah. Biasanya bunga rendah hanya promosi untuk 1-2 tahun pertama dan sisanya bunga pasar. Hitung ulang agar nantinya yang ditentukan tidak lebih dari simulasi awal
3. Lamanya proses pengajuan. Banyak bank menawarkan proses pengajuan yang cepat dan mudah. Cermati dan pastikan benar-benar cepat
4. Untuk mempermudah mendapatkan persetujuan KPR, bisa menggunakan bank yang sudah bekerja sama dengan pengembang. Konsumen juga mendapatkan keuntungan dari promosi bank tersebut.

Kelebihan Mencicil/Angsuran Melalui KPR :
1. Tidak perlu uang banyak, asal cukup untuk uang muka dan cicilan, sisanya bisa buat modal usaha
2. Dengan mencicil tentu pembayaran akan terasa lebih ringan
3. Nilai uang pada saat mulai pembayaran cicilan mula-mula akan terasa berat tetapi seiring dengan inflasi lama-lama akan terasa ringan/tidak terasa
4. Rumah dapat ditinggali/ditempati. Hitung-hitung uang untuk kontrakan digunakan untuk cicilan
5. Semakin besar uang muka ataupun semakin lama jangka waktu pembayaran, umumnya uang cicilan akan menjadi semakin lebih murah

Kekurangan Mencicil/Angsuran Melalui KPR :
1. Belum tentu kredit yang kamu ajukan akan disetujui oleh pihak bank. Hal ini akan membuat uang muka yang telah Kamu setorkan akan terkatung-katung?
2. Semakin lama jangka waktu pembayaran, semakin besar bunga yang akan dibayarkan
3. Jika tidak menggunakan sistem flat, ada kemungkinan bunga yang dibebankan kepada kamu akan semakin besar sesuai dengan perkembangan pasar
4. Tidak dapat diramalkan, bahwa kemungkinan PHK dan kerugian yang mungkin dapat menimpa kamu sebelum cicilan lunas
5. Tidak menutup kemungkinan ada developer nakal. Pada saat cicilan lunas, surat-surat seperti Sertifikat Hak Milik (SHM) yang seharusnya menjadi milik kamu, tidak dapat kamu terima

Sekarang pilihan KPR yang berlaku ada 2 yaitu:
1. Konvensional dan
2. Syariah.
Untuk KPR juga ada 2 yaitu:
1. KPR FLPP dan
2. KPR Komersial.

KPR Konvensional adalah KPR yang besarnya bunga mengikuti perbankan, sedangkan syariah itu fix dari awal sampai akhir. Pemerintah memberi KPR bersubsidi yang disebut KPR FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) sedangkan KPR Komersial adalah KPR yang diterbitkan oleh bank-bank swasta.
Itu tips memilih KPR, berdasarkan pengalamanku, aku pertama sangat ideal memilih KPR bank syariah (alasan factor agama menghindari  bunga)  tetapi setelah hasilnya turun plafond banyak, aku pun akhirnya merapat pada bank konvensional. Berbeda dengan hasil dari kedua bank syariah yang banyak turun plafond, kami akhirnya berusaha lebih keras lagi, kami perbaiki data lagi.
Ketika ada istilah “menikah memudahkan rezeki” itu benar. Setelah menikah, akhirnya KPR disetujui oleh bank  kalaupun turun tidak turun banyak. Alhamdulillah. Dengan menikah, kita bisa join income artinya data penghasilan suami-istri diajukan keduanya untuk pengajuan KPR.
Berikut beberapa syarat yang harus dipersiapkan yaitu rekening tabungan selama 3 bulan, slip gaji, surat keterangan kerja, ktp, kk, surat nikah jika join income. Menurutku yang paling krusial sebelum mengajukan KPR ada baiknya percantik dulu finansial. Maksudnya percantik finansial adalah rekening selama 3 bulan dibuat cantik. Ada dana mengendap di tabungan kita, usahakan tidak banyak uang yang keluar. Kalau ada income sebaiknya masukkan ke dalam rekening secara teratur.
Ada analis keuangan dari beberapa bank yang “rekening minded” maksudnya mereka tidak terlalu mempercayai keuangan (income) jika kita terima secara chash meskipun ada kuitansinya.Oh ya, ketika berkas kita masuk, orang yang menerima berkas kita akan menghubungkan ke analis keuangan untuk selanjutnya memproses. Ada analis dari bank yang menganalisis hanya dari berkas tanpa wawancara langsung, kalaupun ada pertanyaan biasanya via telepon dan sifatnya hanya kroscek. Ada juga bank yang mewajibkan konsumen untuk datang ke kantor untuk wawancara langsung. Ada juga yang selain diproses pada analisis juga datang surveyor untuk melihat kondisi tempat kerja dan tempat tinggal. Oleh karena itu, bisa dipersiapkan terlebih dahulu.
Untuk pegawai kemungkinan KPR disetujui lebih tinggi ketimbang  kalau wiraswasta atau pekerjaan yang pendapatannya tidak rutin tiap bulan maka diambil rata-rata. Perbankan biasanya lebih percaya pada transaksi keuangan di rekening. Oleh karena itu, jika kamu wiraswasta usahakan gaji masuk rekening, paling tidak selama 4 bulan pada masa pengajuan KPR.
Tips berikutnya adalah minta dukungan pasangan (suami) agar jawaban selaras, terutama jika join income dan pada masa wawancara di bank yang mengharuskan wawancara langsung.  Selain itu, minta dukungan atasan atau bagian keuangan dan ceritakan jika kamu sedang mengajukan KPR sehingga bisa memberikan informasi seperti yang kamu harapkan kepada bank. Bank selain menghubungi kita, juga menghubungi kerabat atau kantor tempat kita bekerja untuk kroscek.
Ketika bank sudah menganalisis KPR maka bank akan menerbitkan SPPK  (Surat Penawaran Pemberian Kredit). Dalam SPPK tertuang juga planfond yang disetujui bank. Kita berhak menerima dan berhak menolak. Pada intinya tiap bank akan menyetujui tetapi tidak semua bank mengeluarkan angka yang sama. Misal saat pengajuan harga 400 juta bisa saja yang disetujui hanya 350 juta yang 50 juta mencari dana sendiri.
Sebagai gambaran, jika harga rumah lebih dari 300 juta maka usahakan gaji bulanan total sekitar 10 juta lebih.  Intinya angsuran KPR maksimal sepertiga dari total gaji bulanan. Misal angsuran KPR 3 juta tiap bulan maka usahakan total gaji minimal 9 juta, tetapi tiap bank beda-beda bisa setengah dari total gaji bulanan. Intinya, tergantung kesanggupan konsumen, hanya bank menilai kesanggupan calon konsumen untuk menjamin lancarnya pembayaran kredit oleh konsumen.
Mengenai jangka waktu, bank asing maksimal 15 tahun, kalau kamu ingin jangka waktu yang lama bisa maksimal 25 tahun. Hal ini ada plus minusnya. Jika waktu kreditnya lama angsuran bisa lebih murah tetapi kamu lebih lama juga berkutit dengan utang. Jika waktu kreditnya singkat berdampak pada angsuran yang lebih besar.
Begitu juga jika kamu memilih rumah yang redy stok, kamu bisa langsung menghuni tetapi jika spek bangunan tidak sesuai dengan bangunan contoh, kamu agak ribet kalau komplain. Kamu juga tidak mengetahui proses membangunnya.  Kalau kamu beli yang belum jadi, kamu tahu proses membangunnya dan bisa sering ngecek atau lihat, kalau mau complain juga bisa segera ditangani. Tapi hati-hati kalau kamu beli pas masih tanah, keunggulannya masih murah, tetapi bisa jadi proses membangunnya membutuhkan waktu lama, kalau tujuannya investasi mungkin tak bermasalah, tapi jika tujuannya untuk hunian, jadi kamu harus nunggu. Cek juga status tanah, ada IMBnya tidak atau syarat-syarat mengajuakan KPR.
Ketika kamu setuju dengan SPPK bank, maka kamu harus menyiapkan biaya KPR yaitu sekitar 4-6 persen dari harga rumah. Dan selanjutnya mempersiapkan uang untuk notaries.
Jika urusan perbankan sudah tertunaikan, langkah berikutnya, cobalah untuk memperbaiki hubungan dengan pasangan, dengan teman dan silaturahmi dengan kerabat, minta doa dan dukungan dari mereka. Setelah itu, banyaknya sholat dhuha dan sedekah. Setelah dipikir-pikir, berkah yang kudapatkan ini dengan lantaran dari fadilah sholat dhuha yang tidak putus. Subhanalloh. Diusahakan bagaimanapun kalau belum rezeki, ya tentu tidak berbuah hasil. Apalagi kalau rezeki itu tidak diusahakan. Aku dan suami sampai tahap, pasrah akibat kebelummampuan finansial untuk membayar rumah dan murni menggantungkan keuangan pada pengajuan KPR. Tapi Alhamdulillah kami berhasil melaluinya.

Semoga informasi ini berguna karena aku ingin semua orang bisa punya rumah yang nyaman guna kelayakan tumbuh kembang anak demi generasi yang lebih baik.Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IELTS

Tes Bahasa Hingga Akademik

Review Kantong Asi Untuk Si Ade Zio