Persiapan Trip Claritza ke Bandung



Sebenarnya kabar tentang pernikahan ade (anak om) sudah lama kita tahu, tetapi karena sekarang aku sudah menikah maka kebijakan didasarkan pada kepentingan bersama. Dan baru diputuskan untuk datang setelah meninggalnya mbah dan sewaktu rapat keluarga, keluarga om meminta kita untuk hadir di acara resepsi pernikahan anaknya.

Sebenarnya ini bukan perjalanan pertama Claritza, dari orok Ritza (bahkan ketika dalam kandungan)  sudah diajak melanglang buana, seperti saat beberapa hari setelah lahir ke Waduk Jatiluhur, Sariater, dan sebelumnya sukses ke Surabaya. Tetapi, menurutku tetap perlu persiapan, dulu sewaktu perjalanan darat ke waduk Jatiluhur dan Sariater Ritza masih orok, tak perlu banyak bawaan karena masih asi eksklusif. Sementara, ke Surabaya dan ke Kebumen, lebih banyak di pesawat. Jadi, menurutku tiap perjalanan itu unik, medannya akan berbeda.

Pergi ke Bandung saat weekend, adalah tantangan tersendiri, macet tentunya. Yup, Bandung sekarang lebih macet daripada ketika saat hamil. Apalagi, ini juga perjalanan pulang-pergi tanpa menginap. Usia Ritza saat ini 13 bulan.

1.      Persiapan
Kami berangkat hari Sabtu, 9 Mei 2015 pukul 10.00. Kami (tepatnya si papa) menentukan untuk tidak menginap karena minggu harus bekerja (oh no..padahal baru aja pulang dari raker di pulau pari). Kami naik mobil dengan 6 seat. Kemudian, aku juga sudah membeli camilan, minuman manis, dan air putih tentunya. Tak pula aku membeli oleh-oleh serta obat-obatan untuk jaga2. Dan bawa juga sebelum berangkat, kami membeli makanan cepat saji (mengapa? Alasannya karena biar praktis, begitu dimakan, dibuang bungkusnya). Kalau masak agak rempong. Selain itu, aku sudah mempos-poskan, uang bensin dan tol, uang makan, uang oleh-oleh saat pulang, dan menyiapkan receh untuk pak ogah dan kalau pipis.hehehe.

2.      Mengemas Pakaian
Meskipun tak menginap, aku tetap membawa beberapa pakaian Ritza, aku juga membawa pakaian untuk acara resepsi, dan make up tentunya..hihihi

3.      Bawa Makanan
Nah, seperti sebelumnya aku ceritakan di point 1, selain membawa makanan utama, aku juga membawa camilan yang terdiri dari dua jenis, untuk dewasa dan anak-anak. Untuk dewasa aku membawa makanan ringan, air manis (the dan kopi) serta air putih. Untuk makanan Ritza, aku bawa biskuit dari berbagai rasa, aku juga membawa abon, oatmeal, keju, serta buah2an, seperti pisang dan alpukat. (cari buah yang gampang dimakan tanpa harus diolah/dijus).

4.      Bawa mainan
Aku membawa banyak mainan, dari boneka, kecrekan (bunyi2an) puzzle, elektronik, dll, masak2an.

5.      Bawa peralatan tidur dan strategi mengubah mobil jadi tempat tidur.
Mobil yang kami kendarai ada 6 seat, dua seat depan untuk supir dan papa, seat tengah untuk makanan, dan untuk mama, seat belakang untuk tempat tidur Ritza dan teteh (yang ngasuh Ritza). Aku membawa bantal guling, jadi nyaris bagian belakang diubah layaknya kamar..heheheh, didekatnya ada air putih, biskuitn buah, dan mainan, dan dijamin si Ritza anteng. Giliran mau nenen, tinggal dioper ke depan. Seandainya Ritza di tengah dan belakang diisi makanan serta barang, mobile makanan agak ribet dan yang jelas yang di depan bakal kelaperan..hahahha.

6.      Bawa barang yang mudah digapai.
Seperti yanga tadi sudah saya sampaikan, aku membawa baju2 Ritza di atas, baju mama papa di bawah, jadi ketika dibutuhkan segera mudah diraih. Misal butuh minyak telon, segera mudah diambil.

7.      Siapkan mental
Walau sudah berusaha tetapi kadang planning tak sesuai diharapkan, siapkan plan B, apalagi soal jalan yang kadang tak terprediksi bakal macet, apalagi belum pernah tinggal di Bandung dalam jangka waktu lama.hehehhe.

8.      Peralatan obat
Perlatan obat-obatan juga penting, yang terutama, minyak kayu putih dan tolak angin, serta obat-obatan Ritza.

9.      Peralatan mekanik
Yang ini bagian Papa tampan saja heheheh.




Alhamdulillah, Ritza kelihatan enjoy, lebih banyak ngemil dan tidur. Heheheh, Ritza sekarang sudah mau diajak orang, jadi mamanya bisa puas makan di pesta pernikahan.heheheh, makan mie kocok, siomay, rendang, dll.
Dengan waktu yang singkat juga, kita sempatkan mampir ke Guest House kantor papa, bahkan ditawarin nginep gratis, hihihi pengen tapi sayang minggunya si papa ngantor. Ya sudah, maybe next time..

Antara Depok dan Bandung, 9 Mei 2015


Komentar

Postingan populer dari blog ini

IELTS

Tes Bahasa Hingga Akademik

Review Kantong Asi Untuk Si Ade Zio